PBB Prediksi Pertengahan 2023 India Lampaui China Jadi Negara Terpadat di Dunia
Saat 254 juta orang India pada usia 15 hingga 24 menjadi jumlah terbesar di dunia, China sedang berjuang dengan populasi yang menua.
Sebaliknya, India memiliki populasi yang jauh lebih muda, tingkat kesuburan yang lebih tinggi dan telah mengalami penurunan kematian bayi selama tiga dekade terakhir.
Namun menurut data Bank Dunia, tingkat kesuburan negara terus menurun, dari lebih dari lima kelahiran per wanita pada 1960 menjadi lebih dari dua pada 2020.
Populasi negara itu meningkat lebih dari empat kali lipat sejak memperoleh kemerdekaan 76 tahun lalu.
Saat India tampaknya akan menjadi negara terbesar di dunia, negara di kawasan Asia Selatan itu bergulat dengan meningkatnya ancaman perubahan iklim, ketidaksetaraan yang mendalam antara penduduk perkotaan dan pedesaan, kesenjangan ekonomi antara laki-laki dan perempuan, serta kesenjangan agama yang melebar.
Dalam survei terhadap 1.007 orang India yang dilakukan oleh PBB terkait dengan laporan tersebut, 63 persen responden mengatakan bahwa masalah ekonomi menjadi perhatian utama mereka saat memikirkan perubahan populasi, diikuti oleh kekhawatiran tentang lingkungan, kesehatan dan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Temuan survei India menunjukkan bahwa kecemasan penduduk telah meluas ke sebagian besar masyarakat umum. Namun, jumlah populasi seharusnya tidak memicu kecemasan atau menimbulkan kekhawatiran," kata Perwakilan dari Dana Kependudukan PBB untuk India, Andrea Wojnar dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan bahwa mereka harus dilihat sebagai simbol kemajuan dan pembangunan 'jika hak dan pilihan individu ditegakkan'.
Banyak yang mengandalkan meningkatnya jumlah orang usia kerja di India untuk memberikan 'dividen demografis', atau potensi pertumbuhan ekonomi saat populasi muda suatu negara melampaui bagiannya dari orang tua yang berada di luar masa kerja mereka.
Itulah yang membantu China mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan global.
"Sejauh ini, kami belum dapat memanfaatkan bonus demografi kami secara memadai. Sementara populasi usia kerja tumbuh secara substansial, lapangan kerja tidak bertambah," kata Direktur Pusat Pemantauan Ekonomi India, Mahesh Vyas.
Ia menekankan bahwa negara telah berjuang untuk menciptakan lapangan kerja tambahan dalam enam tahun terakhir, dengan jumlah pekerjaan stagnan di 405 juta.
India telah mengalami transformasi yang fenomenal, dari negara miskin pada 1947 menjadi kekuatan global yang sedang berkembang dengan ekonomi mencapai 3 triliun dolar Amerika Serikat (AS) yang merupakan terbesar ketiga di Asia.
Negara itu merupakan pengekspor utama barang-barang seperti perangkat lunak dan vaksin.
Bahkan jutaan orang telah keluar dari kemiskinan dan menjadi kelas menengah yang aspiratif serta berkembang seiring melonjaknya sektor-sektor berketerampilan tinggi di negara itu.
Kendati demikian, angka pengangguran pun turut melonjak, menurut statistik CMIE dari tahun 2022, hanya 40 persen orang India usia kerja yang bekerja.
Jadwal Babak 16 Besar Tenis China Open 2025: Iga Swiatek Tak Berpeluh, Ujian Coco Gauff |
![]() |
---|
Hasil Tenis China Open 2025: Jannik Sinner Melaju ke Semifinal, Jumpa Alex de Minaur |
![]() |
---|
Prabowo Mengaku Lupa Diri Saat Pidato di PBB, Sampai Pukul-Pukul Meja |
![]() |
---|
Jokowi Puji Prabowo Gebrak Podium saat Pidato di PBB, Pengamat: Dukungan Moral dan Sifat Negarawan |
![]() |
---|
Banjir Terparah dalam 50 Tahun Terakhir di Marathwada India, 2 Tewas dan 11 Ribu Warga Dievakuasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.