Resmi Ditahan, Berikut Daftar Dakwaan Pidana yang Menjerat Mantan Presiden Amerika Donald Trump
Trump dinyatakan bersalah atas 34 dakwaan pidana yang dijeratkan padanya, termasuk atas tuduhan kasus suap kepada bintang porno.
Tak hanya itu Trump juga kedapatan menelepon Sekretaris Negara Georgia, Brad Raffensperger pada Januari 2021, untuk mencari suara yang dibutuhkan untuk membatalkan kekalahannya di Georgia.
Atas kasus ini, Trump didakwa melanggar tiga UU pemilu Georgia yakni konspirasi untuk melakukan penipuan pemilu, ajakan tindakan kriminal untuk melakukan penipuan pemilu, dan campur tangan yang disengaja dalam pelaksanaan pemilu, seperti yang dikutip dari CNBC International.
3. Memalsukan Catatan Bisnis New York
Jaksa Bragg mengumumkan bahwa Trump terbukti memalsukan catatan bisnis dengan tujuan untuk menyembunyikan kejahatan lainnya.
Bragg mengatakan Trump berulang kali membuat pernyataan palsu pada catatan bisnisnya di New York dan menyebabkan orang lain membuat pernyataan palsu.
“Terdakwa Donald J Trump memalsukan catatan bisnis New York untuk menyembunyikan konspirasi ilegal untuk merusak integritas pilpres 2016 dan pelanggaran undang-undang pemilu lainnya,” Jaksa AS, Chris Conroy.
4. Menyembunyikan Dokumen Negara
Trump diduga secara ilegal menyimpan banyak dokumen rahasia negara di rumahnya, pasca lengser dari Gedung Putih.
Biro Investigasi Federal (FBI) menemukan lebih dari 11 ribu dokumen dan foto negara di kediaman Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Florida. Dokumen itu ditemukan saat penggeledahan pada 8 Agustus tahun lalu.
Selain dokumen dan foto, dalam penggeledahan tersebut FBI juga menemukan 48 folder kosong yang diberi label "rahasia" di kediaman Trump.
5. Dalang Utama Dibalik Serangan Gedung Capitol
Trump diketahui juga menerima tuduhan sebagai dalang utama dibalik serangan Gedung Capitol. Penyerangan yang terjadi pada Januari tahun lalu itu bermula setelah ribuan massa pendukung Donald Trump berkumpul di Ellipse, dekat Gedung Putih, untuk mendengarkan pidato Trump dalam pawai bertajuk 'Selamatkan Amerika'.
Pidato tersebut digelar bertepatan dengan proses penghitungan pasca pemilihan presiden baru AS. Akan tetapi di tengah proses penghitungan, ratusan pendukung Trump merangsek masuk ke Gedung Capitol hingga merusak banyak ruangan, termasuk ruangan Ketua DPR Nancy Pelosi.
Imbas serangan tersebut 5 orang dinyatakan tewas sementara ratusan orang lainnya mengalami luka – luka. Banyak penyelidik menilai demonstrasi tersebut merupakan puncak dari konspirasi kriminal Trump untuk tetap berkuasa, terlepas dari kekalahannya di pilpres 2022.
Trump Incar Nobel Perdamaian, Macron: Akhiri Perang Gaza Dulu |
![]() |
---|
5 Populer Internasional: Konflik AS dan Venezuela Berlanjut - Masalah Mikrofon Mati di Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Ajak Prabowo dan Pemimpin Arab Muslim Kumpul, Bahas Cara Akhiri Perang Gaza |
![]() |
---|
Trump di PBB: Pengakuan Palestina oleh Negara Barat adalah Hadiah untuk Hamas |
![]() |
---|
Michael Bloomberg Unggah Foto Pertemuannya dengan Presiden Prabowo, Bahas Apa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.