Senin, 6 Oktober 2025

Dua Raksasa Agrobisnis Hengkang dari Rusia, Risiko Pangan Dunia Dikhawatirkan Melonjak

Cengkeraman Rusia pada pasokan pangan global semakin kencang setelah dua perusahaan besar mengumumkan penghentian pembelian biji-bijian dari Rusia.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Bloomberg
Cengkeraman Rusia pada pasokan pangan global semakin kencang setelah dua perusahaan besar, yakni Cargill Inc. dan Viterra mengumumkan akan menghentikan pembelian biji-bijian dari negara tersebut. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Cengkeraman Rusia pada pasokan pangan global semakin kencang setelah dua perusahaan besar, yakni Cargill Inc. dan Viterra mengumumkan akan menghentikan pembelian biji-bijian dari negara tersebut.

Keluarnya Cargill Inc. dan Viterra menunjukkan bahwa Rusia yang kini menjadi pengekspor gandum terbesar di dunia, akan memiliki kendali lebih besar atas pengiriman bahan pangannya dan meraup lebih banyak pendapatan.

Dikutip dari Bloomberg, dominasi Rusia di pasar biji-bijian global mencuat setelah meletusnya perang di Ukraina, dengan harga gandum melonjak pada tahun lalu di tengah gangguan pasokan.

Selain Cargill dan Viterra, raksasa pengolah makanan Amerika Serikat Archer-Daniels-Midland Co. (ADM) mempertimbangkan pilihan untuk menghentikan operasi utamanya di Rusia, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Perusahaan dagang Prancis, Louis Dreyfus, yang bergerak di bidang pertanian juga sedang mempertimbangkan untuk mengurangi kehadirannya di negara tersebut, lapor surat kabar Kommersant.

"Untuk Rusia kita dapat berasumsi bahwa akan lebih mudah untuk mengontrol arus ekspor jika pihak berwenang ingin melakukannya, karena lebih mudah untuk berurusan dengan pemain lokal,” kata direktur peneliti SovEcon, Andrey Sizov.

Cargill dan Viterra berada di bawah tekanan untuk menyerahkan aset mereka di Rusia setidaknya sejak Desember tahun lalu.

Baca juga: Ekspor Gandum Dilanjutkan, Putin: Rusia Mungkin Keluar dari Kesepakatan jika Ukraina Langgar Jaminan

Tekanan tersebut terjadi akibat sejumlah tokoh berpengaruh, termasuk gubernur daerah penghasil biji-bijian utama negara itu, meminta Moskow untuk membatasi pengaruh asing di pasar pangan Rusia.

Perusahaan dagang yang didanai pemerintah Rusia telah merebut pangsa pasar yang lebih besar, karena Presiden Vladimir Putin menjadikan kedaulatan pangan sebagai prioritas kebijakan serta ekspor biji-bijian yang menjadi simbol kekuatan geopolitik.

Baca juga: Ekspor Gandum Ukraina Disebut Tidak Mencapai 3 Juta ton Akibat Lambatnya Inspeksi Kapal oleh Rusia

VTB bank yang didukung pemerintah Rusia melahap pangsa pasar dalam beberapa tahun terakhir dari Viterra dan Cargill. OZK yang didukung negara, yang juga dikenal sebagai United Grain Co., juga termasuk di antara lima pengirim biji-bijian teratas.

Kemungkinan perusahaan multinasional didorong untuk membuat keputusan agar keluar dari Rusia datang menjelang musim ekspor gandum baru, kata Sizov, karena eksportir akan mulai menjual hasil panen baru pada Mei mendatang.

Sementara itu, Rusia semakin mempersulit pedagang asing untuk mendapatkan dokumen yang diperlukan untuk mengekspor biji-bijian mereka, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Perusahaan perdagangan internasional mendapat manfaat dari fakta bahwa Rusia adalah eksportir biji-bijian utama global selama dua hingga tiga dekade mereka beroperasi di negara itu.

Dalam kurun waktu tersebut, ekspor gandum Rusia melonjak lima kali lipat, menjadikan gandum negara itu sebagai harga patokan global untuk perdagangan internasional.

Hubungan Hengkangnya Cargil dan Viterra dengan Pasokan Pangan Global

Hengkangnya Cargill dan Viterra membuat pasokan biji-bijian Rusia sebagian besar berada di tangan perusahaan domestik dan perusahaan yang didanai pemerintah.

Hal itu berarti Rusia akan mengontrol lebih banyak pendapatan yang sangat dibutuhkan saat perang menghabiskan anggarannya. Tidak hanya itu, ini berarti akan lebih mudah bagi Rusia untuk menggunakan ekspor makanan sebagai alat pengaruh geopolitik.

Di antara pembeli utama biji-bijian Rusia adalah negara-negara di Timur Tengah dan Afrika yang menghindari kritik keras terhadap invasi Moskow ke Ukraina.

“Jika pemerintah Rusia lebih terlibat, ini membawa lebih banyak risiko dari sudut pandang pasar,” kata manajer risiko komoditas di StoneX, Matt Ammermann.

“Sampai Rusia membuktikan dirinya, itu adalah pemasok yang dipertanyakan, meskipun semuanya akan berjalan seperti biasa,” imbuhnya.

Harga Biji-Bijian dan Arus Perdagangan

Kementerian Pertanian Rusia mengatakan perubahan itu tidak akan berdampak pada tingkat ekspor negara itu, tetapi para pedagang mengamati tanda-tanda bagaimana Rusia mungkin mencoba mempengaruhi harga atau persyaratan perdagangan.

Selain itu, diduga akan lebih banyak kesepakatan yang terjadi antara Rusia dengan negara-negara lain terkait ekspor biji-bijian.

Perusahaan yang didukung Rusia, OZK, telah menandatangani beberapa kontrak gandum dengan mitra Turki dan mengatakan tahun lalu ingin "sepenuhnya menghilangkan keterlibatan pedagang internasional dan bekerja langsung dengan negara pengimpor."

Penggambaran ulang pasar biji-bijian Rusia juga mempersulit pelacakan bagaimana biji-bijian dari wilayah Ukraina yang diduduki dicampur dengan tanaman Rusia dan dikirim ke pasar dunia.

Masa Depan Ekspor Biji-Bijian Rusia

Viterra dan Cargill mengirimkan sekitar 14 persen volume biji-bijian Rusia pada musim lalu, jadi sebagian besar ekspor akan berlanjut seperti sebelumnya.

Tim lokal Viterra telah mendirikan bisnis baru dan akan melanjutkan pekerjaannya, menurut serikat pekerja biji-bijian Rusia.

Sedangkan Cargill mengatakan akan menghentikan ekspor biji-bijian yang bersumber dari perusahaan di Rusia mulai Juli mendatang, tetapi akan terus membeli kargo dari perusahaan lain.

Namun, banyak perusahaan asuransi dan pelayaran mungkin lebih berhati-hati bekerja sama dengan perusahaan Rusia karena risiko terkait sanksi yang dijatuhkan pihak Barat.

Untuk saat ini, bahan pangan tidak dikenai sanksi, tetapi beberapa bank negara Rusia yang terlibat dalam bisnis biji-bijian dikenai sanksi.

Perusahaan Rusia Rosagroleasing berencana membangun lebih dari 60 kapal curah terbesar untuk ekspor biji-bijian, tetapi itu akan memakan waktu bertahun-tahun.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved