Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jadi Mata-mata Rusia, Mantan Satpam Kedutaan Inggris di Jerman Dihukum 13 Tahun Penjara

Mantan satpam Kedutaan Inggris di Jerman dihukum 13 tahun penjara karena jadi mata-mata Rusia selama 1 tahun. Ia mendukung invasi Rusia di Ukraina.

Editor: Nuryanti
Twitter/AdelinaSfishta
Potret David Ballantyne Smith (58), mantan satpam di Kedutaan Inggris di Jerman yang menjadi mata-mata Rusia. Ia dijatuhi hukuman penjara selama 13 tahun 2 bulan oleh Pengadilan Justice Wall di London pada Jumat (17/2/2023). 

Mengaku Depresi

Smith, yang berasal dari Paisley, Skotlandia, mengaku depresi, kesepian, dan minum hingga tujuh liter sehari.

Dalam kondisi depresi, dia mulai membocorkan rahasia kedutaan dalam upaya untuk menimbulkan rasa malu bagi Inggris.

"Adalah tugas Anda untuk memastikan Kedutaan Inggris aman dan stafnya aman. Itu adalah pelanggaran kepercayaan yang paling jelas diberikan kepada Anda," kata hakim selama hukuman yang disiarkan televisi.

Dia mengatakan pengumpulan informasi Smith yang gigih, telah menyebabkan kecemasan dan stres bagi staf kedutaan dan keluarga mereka.

Hakim mengatakan Smith dibayar oleh Rusia untuk pengkhianatannya.

Namun, pengadilan tidak memiliki bukti pembayaran sejumlah uang dari Rusia untuk Smith.

Bendera Inggris
Bendera Inggris (freepik)

Baca juga: Zelensky Desak Sekutu Barat segera Kirim Senjata ke Ukraina demi Gagalkan Ambisi Rusia

Beri Informasi Rahasia ke Rusia

Dalam aksinya sebagai mata-mata Rusia, Smith mengambil foto dan dokumen dari meja dan laci, serta merekam rekaman CCTV.

Dia memberikan nama, foto, dan detail pribadi staf kedutaan kepada pejabat Rusia, dikutip dari Sky News.

Smith juga mengirim dokumen rahasia termasuk korespondensi dengan Perdana Menteri Boris Johnson saat itu.

Dia juga memfilmkan jalan-jalan ekstensif di sekitar kedutaan yang mengungkapkan tata letak gedung dan kantornya.

"Mata-mata Smith dapat merusak negosiasi perdagangan internasional Inggris dan terjadi pada saat Inggris "memanggil" tindakan Rusia, termasuk mengumpulkan sejumlah besar pasukan di perbatasan Ukraina," kata hakim.

Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Gubernur St Petersburg, Alexander Beglov, pada 1 Maret 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Gubernur St Petersburg, Alexander Beglov, pada 1 Maret 2022. (Twitter/President of Russia)

Baca juga: Hari ke-360 Konflik Rusia-Ukraina: Putin dan Zelensky Sepakat Lakukan Pertukaran 202 Tahanan Perang

Dukung Invasi Rusia di Ukraina

Hakim Justice Wall mengatakan Smith mengembangkam perasaan anti-Inggris dan anti-Barat yang jelas, dikutip dari Sky News.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved