Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Gunakan Rudapaksa dan Kekerasan Seksual sebagai Bagian dari Strategi Militernya di Ukraina

Rusia menggunakan rudapaksa dan kekerasan seksual sebagai bagian dari strategi militernya di Ukraina.

Penulis: Rica Agustina
AFP/SERGEI SUPINSKY
Pemandangan menunjukkan sebagian gedung perkantoran bertingkat yang hancur sebagian setelah beberapa serangan Rusia menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv pada 10 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Rusia menggunakan rudapaksa dan kekerasan seksual sebagai bagian dari strategi militernya di Ukraina. 

AS akan Kirim Amunisi dan Kendaraan Militer

AS akan mengirim amunisi dan kendaraan militer ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan keamanan baru senilai $725 juta (sekitar Rp 11,2 triliun), kata Departemen Pertahanan, Jumat.

Paket itu adalah yang pertama sejak rentetan rudal Rusia yang ditembakkan ke pusat-pusat penduduk sipil di Ukraina minggu ini.

Selanjutnya, AS akan menambah total bantuan keamanan sejak invasi Rusia menjadi $17,5 miliar (sekitar Rp 270,7 triliun).

Transfer Sitem Senjata AS di Arab Saudi

Demokrat di Capitol Hill telah menyarankan mentransfer sistem senjata AS di Arab Saudi ke Ukraina dan menangguhkan rencana transfer rudal Patriot ke Riyadh setelah apa yang mereka sebut "titik balik" dalam hubungan Washington dengan kerajaan.

Arab Saudi Beri Bantuan ke Ukraina

Arab Saudi akan memberikan bantuan kemanusiaan senilai $400 juta (sekitar Rp 6,1 triliun) ke Ukraina.

Reuters melaporkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman menelepon Zelensky pada hari Jumat.

Hacker Retas Perusahaan Transportasi dan Logistik

Kelompok peretas atau hacker yang baru ditemukan telah menyerang perusahaan transportasi dan logistik di Ukraina dan Polandia dengan jenis ransomware baru, kata Microsoft pada hari Jumat.

Para penyerang menargetkan berbagai sistem dalam waktu satu jam pada hari Selasa, kata Microsoft.

Microsoft menambahkan bahwa mereka belum dapat menghubungkan serangan tersebut ke kelompok yang dikenal.

Khususnya, bagaimanapun, para peneliti menemukan peretasan itu sangat mirip dengan serangan sebelumnya oleh tim cyber yang terkait dengan pemerintah Rusia.

Serangan di Donbas

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa Rusia terus menuntut operasi ofensif di Donbas "pusat dan, sangat lambat, membuat kemajuan".

Kementerian mengatakan dalam tiga hari terakhir, pasukan pro-Rusia telah membuat kemajuan taktis menuju pusat Kota Bakhmut di Oblast Donetsk dan kemungkinan maju ke Desa Opytine dan Ivangrad di selatan kota.

Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved