Jumat, 3 Oktober 2025

India Mulai Mengoperasikan Kereta Api, Pemerintah Dikecam setelah Insiden 14 Migran Tertabrak Kereta

India, pemilik salah satu jaringan kereta api terbesar di dunia memutuskan mengoperasikan kereta mulai Selasa mendatang.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Business Insider
Ilustrasi. Suasana orang berjejal naik kereta api di India. 

Jaringan kereta api besar di India, yang normalnya membawa lebih dari 20 juta penumpang setiap hari dihentikan pada akhir Maret silam.

Dilakukan menyusul kebijakan Perdana Menteri India, Narendra Modi untuk mengunci seluruh India dan membatasi kegiatan massa.

Kereta Khusus Migran

Sejak awal Mei, pemerintah mengatakan sekitar 366 kereta khusus yang berkapasitas 1.200 penumpang di setiap layanan telah beroperasi.

Kereta ini digunakan untuk membantu memulangkan pekerja migran miskin yang terdampar di pedesaan yang kehilangan pekerjaan di kota-kota karena dikurung di desa mereka.

Menteri Perkeretaapian, Piyush Goyal menulis cuitan pada Minggu lalu bahwa ada 300 kereta api khusus yang melayani migran beroperasi setiap hari.

"Saya mengimbau semua negara bagian untuk memberikan izin untuk mengungsi dan membawa kembali migran mereka yang terdampar sehingga kita bisa membawa mereka semua kembali ke rumah mereka dalam 3-4 hari ke depan," tambahnya.

Sebelumnya, publik India geram dengan kabar bahwa biaya tiket terlalu mahal bagi para migran miskin ini.

Partai oposisi India, Partai Kongres lantas menawarkan diri untuk menanggung ongkos para migran ini.

Media lokal India mengatakan, beberapa pekerja terpaksa berjalan pulang dengan jarak ratusan mil.

Baca: Kronologi Kebocoran Gas di India, Diduga dari Cairan Mudah Terbakar, 5.000 Orang Dievakuasi

Baca: India Longgarkan Lockdown Meski Infeksi Virus Corona Meningkat

Akibatnya lusinan orang sekarat dalam perjalanan mereka karena kelelahan atau kecelakaan.

Di lain sisi, kementerian perkeretaapian mengatakan ada 20.000 pelatih kereta disediakan untuk melayani bangsal virus corona.

Lebih dari 5.150 gerbong kereta api telah ditempatkan di 215 stasiun di kota-kota utama untuk digunakan sebagai bangsal isolasi Covid-19 di atas lokomotif.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved