Minggu, 5 Oktober 2025

Kronologi Kebocoran Gas di India, Diduga dari Cairan Mudah Terbakar, 5.000 Orang Dievakuasi

Gas beracun bocor dari pabrik kimia LG Polymer miliki perusahaan Korea Selatan LG Chem di India, sekira 5.000 orang telah dievakuasi oleh petugas.

Editor: Miftah
CNN
Kebocoran Gas Beracun di India Tewaskan Sedikitnya 11 Orang, Ratusan Lainnya Dirawat di RS 

TRIBUNNEWS.COM - Gas beracun bocor dari pabrik kimia LG Polymer milik perusahaan Korea Selatan LG Chem di India.

Pabrik tersebut terletak di dekat desa pinggiran kota Visakhapatnam, dengan sedikitnya 3.000 penduduk.

Sekira 11 orang dilaporkan meninggal karena karena keracunan gas beracun yang diidentifikasi sebagai Styrene.

Sebagai catatan, Styrene merupakan cairan mudah terbakar yang digunakan untuk membuat berbagai produk industri.

Di antaranya termasuk polystyrene, fiberglass, karet dan lateks.

Baca: Kebocoran Gas Beracun di India Tewaskan 11 Orang, Ribuan Orang Dievakuasi

Baca: Lockdown India Diperpanjang Sampai 17 Mei 2020, Pemerintah Umumkan Aturan Baru

Terkait kejadian ini, Pejabat senior distrik Vishakhapatnam Tej Bharath angkat bicara.

"Ketika kami tiba di lokasi, banyak orang terbaring di tanah tak sadarkan diri," kata Tej yang Tribunnews kutip dari CNN, Kamis (7/5/2020).

"Kami mengevakuasi sekira 1.000 orang dan membawa mereka ke rumah sakit," tambahnya.

Kebocoran Gas Beracun di India Tewaskan Sedikitnya 11 Orang, Ratusan Lainnya Dirawat di RS
Kebocoran Gas Beracun di India Tewaskan Sedikitnya 11 Orang, Ratusan Lainnya Dirawat di RS (CNN)

Berikut ini Tribunnews rangkum kronologi insiden tersebut.

Sebagai catatan, belum jelas apa yang menyebabkan kebocoran gas tersebut.

Namun pabrik tersebut tengah bersiap untuk dibuka kembali setelah pembatasan lockdown virus corona dilonggarkan.

Menurut Bhrath, kebocoran gas terjadi selama proses dimulainya kembali operasional.

Secara terpisah, Reddy, Menteri Andhra Pradeh mengatakan, para pekerja pabrik itu melakukan perawatan rutin.

Mereka juga mengukur apakah siap kembali bekerja dengan produksi penuh.

Selama proses ini, menteri tersebut mengatakan, mereka menemukan kebocoran berasal dari tangki penyimpanan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved