Virus Corona
Beda Penanganan Corona di Amerika Latin, Argentina Berhasil Tekan Infeksi Dibanding Brasil
Penanganan pandemi corona di Amerika Latin antara Argentina dan Brasil sangat berbanding terbalik.
"Periode penyebaran virus jauh lebih cepat di kota Buenos Aires hanya 18,8 hari," jelas Cafiero.
Tingkat penyebaran bahkan lebih tinggi di villa perkotaan atau daerah kumuh, di mana diperkirakan lebih dari 250.000 orang tinggal.
Wilayah paling parah infeksinya adalah Villa 31, di mana sekitar 45.000 orang menghuni rumah sementara layanan air yang kurang memadahi.
"Apa yang terjadi di Villa 31 adalah sebuah tragedi," kata Ofelia Fernández, seorang legislator muda.
"Ketika seluruh keluarga dijejalkan dalam satu kamar, mencuci tangan dalam jumlah berapa pun tidak akan memperlambat penyebaran. Tidak ada cara untuk meramalkan akhir yang bahagia untuk Villa 31," tambahnya.

Semua aktivitas komersial, kecuali toko kelontong, apotek, dan supermarket telah dibekukan sejak 20 Maret.
Fernández diharapkan mengumumkan dimulainya kembali kegiatan untuk beberapa industri seperti mobil dan pabrik pakaian mulai Senin ini.
Tetapi bar dan restoran akan tetap tutup, kecuali untuk pesan antar, seperti halnya sekolah, universitas dan tempat hiburan.
Kunci keberhasilan Argentina tidak jauh dari koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dengan gubernur dan wali kotanya.
Perbedaannya sangat kontras dengan Brasil yang justru presiden memecat menteri kesehatannya dan bersitegang dengan para gubernur.
Menurut akademisi Argentina, Andrés Malamud yang juga seorang peneliti senior di Universitas Lisbon, perbedaan sikap tidak hanya karena karakter kedua presiden yang berbeda.
Bolsonaro berpisah dengan partai yang membawanya berkuasa sedangkan Fernández adalah produk dari salah satu gerakan nasional Amerika yang paling bertahan lama dan kuat.
"Fernández dapat mengandalkan partai Peronis Argentina yang disiplin, yang secara historis berada di pihak yang paling kehilangan hak pilihnya, sehingga pekerja informal, yang merupakan 49% dari tenaga kerja, percaya Fernández untuk memberikan solusi."
"Bolsonaro sebagai gantinya adalah independen tanpa pihak untuk mundur. Gubernur Argentina juga tergantung pada sumbangan fiskal dari pemerintah federal, sehingga mereka sejalan dengan kuncian nasional," kata Malamud.
Meski pekerjaan rumah Argentina masih banyak, setidaknya saat ini presiden fokus untuk menyelamatkan nyawa dan menghidupkan ekonomi kembali.
"Saya lebih suka sebuah pabrik kosong karena para pekerjanya dalam karantina, dan bukan karena mereka sakit atau mati," kata Fernández.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)