Minggu, 5 Oktober 2025

Menperin Agus Gumiwang Optimistis Kontribusi Manufaktur terhadap PDB Terus Meningkat

kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional akan semakin menguat hingga akhir tahun

Editor: Sanusi
Tribunnews.com
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat peresmian Unit Pelayanan Publik di Kementerian Perindustrian, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan optimisme bahwa kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional akan semakin menguat hingga akhir tahun 2025. 

Keyakinan ini dilandasi oleh daya tahan (resiliensi) yang ditunjukkan para pelaku industri dalam negeri dalam menghadapi dinamika dan tantangan global.

Baca juga: Menperin Optimistis Indonesia Jadi Pusat Industri Halal Dunia

“Kontribusi industri manufaktur sebenarnya bisa lebih besar apabila sektor-sektor terkait ikut dimasukkan dalam perhitungan. Oleh karena itu, kami terus melakukan konsolidasi dengan seluruh pemangku kepentingan agar data kontribusi industri dapat lebih komprehensif dan tepat,” ujar Menperin di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Adapun Menperin menargetkan rasio kontribusi industri pengolahan manufaktur domestik terhadap PDB pada tahun 2026 mencapai 18,66 persen. Target tersebut merupakan bagian untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional di atas 8 persen sesuai Astacita Presiden Prabowo.

‎Selain menyasar peningkatan rasio kontribusi manufaktur PDB, pihaknya juga menargetkan untuk memacu pertumbuhan PDB industri manufaktur ke angka 6,52 persen, investasi sektor manufaktur mencapai Rp852,9 triliun, produktivitas tenaga kerja manufaktur sebanyak 129,3 juta orang per tahun, serta kontribusi manufaktur terhadap total ekspor sebanyak 74,85 persen.

Baca juga: Menperin Ingatkan Sektor Manufaktur Segera Bertransformasi Menuju Industri Hijau

Menurut Agus, sektor yang menjadi tumpuan utama dalam memperbesar peran industri terhadap perekonomian nasional antara lain industri berorientasi ekspor dan industri padat karya. “Sektor-sektor ini memiliki comparative advantage yang sangat penting, baik dari sisi daya saing global maupun penyerapan tenaga kerja,” imbuhnya.

Menperin juga menilai dukungan lintas kementerian menjadi faktor krusial dalam menjaga momentum pertumbuhan industri. Ia menyambut baik kesamaan pandangan dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang menekankan pentingnya memperkuat kinerja industri manufaktur sebagai penggerak utama ekonomi nasional.

“Kami melihat kebijakan yang ditempuh oleh Pak Menkeu Purbaya sangat bersahabat, atau friendly, dalam mendukung penguatan sektor industri. Sinergi inilah yang diharapkan mampu mempercepat transformasi industri nasional menuju struktur ekonomi yang lebih kokoh dan berdaya saing,” tutur Agus.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved