Selasa, 7 Oktober 2025

Dukung Wisata Super Prioritas, Perbaikan Jalan Akses Pelabuhan di Labuan Bajo NTT Dikebut

Proyek perbaikan jalan dimulai sejak 23 Desember 2024 dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.

Istimewa
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN - Pekerjaan perbaikan alinyemen Jalan Akses Pelabuhan Multipurpose Peti Kemas Wae Kelambu di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dilakukan percepatan. Proyek ini dimulai sejak 23 Desember 2024 dan ditargetkan rampung pada Desember 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekerjaan perbaikan alinyemen Jalan Akses Pelabuhan Multipurpose Peti Kemas Wae Kelambu di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dilakukan percepatan.

Sekretaris Perusahaan PT Brantas Abipraya (Persero), Dian Sovana mengatakan, pekerjaan ini merupakan salah satu upaya mendukung Labuan Bajo, NTT sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP).

“Proyek ini turut menghadirkan infrastruktur jalan yang andal untuk menunjang kelancaran logistik dan konektivitas kawasan,” ujar Dian dalam keterangannya, Selasa (30/9/2025).

Dian menjelaskan, proyek ini dimulai sejak 23 Desember 2024 dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.

Baca juga: ASDP Kembangkan Waterfront Marina Labuan Bajo dan BHC Jadi Destinasi Wisata

Hingga minggu ke-38 pelaksanaan, yakni periode 5-11 September 2025, progres fisik pembangunan telah mencapai 91,94 persen, dimana hal tersebut melampaui target rencana sebesar 90,11 persen.

Pekerjaan yang sudah diselesaikan mencakup rigid pavement bahu jalan, pembangunan U-ditch DS-3, LPB dan LPA, pondasi PJU, hingga pemasangan matras tipe-3 dan biji vegetasi.

Saat ini, fokus pengerjaan diarahkan pada penyelesaian drainase, perkerasan jalan, serta struktur pendukung lainnya.

Dengan panjang efektif 775 meter, kata Dian, jalan ini diharapkan dapat memperlancar pergerakan wisatawan, mendukung tumbuhnya usaha lokal, sekaligus menyerap tenaga kerja di sekitar wilayah proyek.

Hingga saat ini, pembangunan telah melibatkan 138 tenaga kerja, di mana 32 orang di antaranya berasal dari masyarakat lokal. Lebih dari 287 ribu jam kerja aman (safe working hours) juga telah tercatat, menegaskan komitmen Brantas Abipraya dalam menjaga keselamatan kerja di proyek ini.

“Dengan progres pembangunan yang lebih cepat dari rencana, Brantas Abipraya optimis proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu," paparnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved