ASDP Kembangkan Waterfront Marina Labuan Bajo dan BHC Jadi Destinasi Wisata
ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengembangkan kawasan pelabuhan menjadi destinasi wisata terpadu berbasis waterfront.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengembangkan kawasan pelabuhan menjadi destinasi wisata terpadu berbasis waterfront. Dua di antaranya, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dan Bakauheni Harbour City, Lampung Selatan.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, mengatakan hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan nilai tambah aset perusahaan. Sebab, lanjut dia, pelabuhan bukan sekadar gerbang logistik, tetapi juga pintu pengalaman pertama wisatawan.
Baca juga: ASDP Tiadakan Aturan Tiket Expired di Pelabuhan Merak, Ini Alasannya
“Kami ingin kawasan waterfront menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sekaligus kebanggaan masyarakat daerah,” ujarnya di Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Salah satu ikon transformasi ini adalah Bakauheni Harbour City (BHC) di Lampung Selatan, yang dikembangkan di atas lahan 160 hektare. Tak lagi hanya dikenal sebagai simpul transportasi saat arus mudik, BHC kini bertransformasi menjadi destinasi wisata maritim modern.
Fasilitas publik terus berkembang, mulai dari Siger Market sebagai etalase UMKM lokal, galeri seni, hingga amphitheater berkapasitas 10.000 orang yang siap menggelar konser maupun acara berskala nasional.
Di sisi lain, ASDP melalui anak usaha PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO) juga mengembangkan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
Terintegrasi dengan Hotel Meruorah Komodo, Plaza Marina, dan Landmark Phinisi, kawasan ini telah menjadi ikon baru pariwisata super prioritas, sekaligus tuan rumah berbagai ajang internasional bergengsi seperti KTT ASEAN, AMMTC 2023, hingga rangkaian G20 Side Events.
Baca juga: Komisaris ASDP Tak Masalah Tantiem di BUMN Dihapus, Awiek: Dividen Terhadap Negara Bisa Lebih Besar
Direktur Utama IFPRO, Ferry Snyders, menuturkan bahwa pengembangan kawasan Labuan Bajo terus diperluas.
“Ke depan, IFPRO akan membangun Hotel Midtier, Commercial Extension, Social Club, dan Dermaga Marina berkapasitas 136 berth. Semua pengembangan ini kami rancang untuk menghadirkan kawasan terpadu kelas dunia, sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas,” jelasnya.
Tak hanya membangun infrastruktur, ASDP juga menempatkan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai fokus utama. UMKM diberi ruang strategis di Plaza Marina untuk memasarkan produk unggulan kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain itu, IFPRO menggandeng Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dalam mengelola Kawasan Kuliner Kampung Ujung, destinasi favorit bagi wisata kuliner sekaligus penggerak roda ekonomi lokal.
“Dengan pengembangan waterfront, ASDP ingin memastikan bahwa setiap pelabuhan menjadi motor penggerak ekonomi daerah—melalui pariwisata, lapangan kerja, maupun pemberdayaan UMKM. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami membangun Indonesia dari pinggiran, melalui laut yang menghubungkan,” ujar Shelvy.
7 Wisata Air Terjun di Yogyakarta dengan Pemandangan Indah, Cocok Dijadikan Referensi Liburan |
![]() |
---|
ASDP Tiadakan Aturan Tiket Expired di Pelabuhan Merak, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Disergap di Bandara, Pelaku Pembunuhan Kacab Bank BUMN Gagal Kabur ke Kampung Halaman di NTT |
![]() |
---|
Pertamina Patra Niaga Kerahkan 12 Mobil Tangki Tambahan, Amankan Distribusi BBM di Labuan Bajo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.