Senin, 29 September 2025

Kawasan Bipolo-Sabu-Rote di NTT Diusulkan Sentra Produksi Garam Nasional

Nusa Tenggara Timur jadi daerah sentra penghasil garam nasional karena kualitas bahan baku yang bagus didukung iklim panas dan kadar salinitas tinggi.

Editor: Choirul Arifin
dok. Kompas/Agus Susanto
PRODUKSI GARAM HALUS - Petani garam Nur Haini menjaga perapian untuk membuat garam halus di Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (1/8/2017). Provinsi Nusa Tenggara Timur menyimpan potensi besar sebagai daerah sentra penghasil garam nasional karena memiliki kualitas bahan baku yang tinggi, didukung iklim panas dan kadar salinitas optimal. 

Stok garam nasional untuk bahan baku industri aneka pangan diklaim masih mencukupi. Saat ini, total stok garam nasional mencapai 764.932 ton, terdiri dari 293.778 ton di PT Garam dan 471.154 ton dari garam rakyat.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara dalam siaran persnya Juli lalu bilang, pemerintah mengupayakan pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur

Kawasan K-SIGN akan dikembangkan dalam tiga tahap hingga tahun 2027 dengan total luas lahan ±13.000 hektare yang terbagi dalam 10 zona produksi.

Setiap zona akan dilengkapi fasilitas produksi, pabrik pengolahan, dan infrastruktur pendukung seperti dermaga distribusi dan jalan produksi. Pengembangan tahap pertama akan dimulai di Zona 1 seluas 1.192 hektar.'

Sebagian artikel ini dikutip dari Kontan

 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan