Diaspora Jadi Jembatan Ekspor: UMKM Indonesia Punya Peluang, Tapi Belum Dimanfaatkan
Diaspora bisa jadi jembatan ekspor UMKM, tapi akses FTA belum dimanfaatkan. Pemerintah dorong sinergi agar produk lokal go global.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Acos Abdul Qodir
Ringkasan Utama
Kemendag dan LPEI mendorong diaspora Indonesia menjadi penghubung ekspor produk UMKM ke pasar global. Meski akses lewat FTA sudah terbuka, pemanfaatannya masih minim. Target ekspor UMKM 2025 dipatok US$19,33 miliar, namun tantangan standarisasi dan jejaring masih besar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) mendorong diaspora Indonesia untuk berperan aktif memperluas akses pasar global bagi produk-produk UMKM nasional.
Dalam diskusi daring bertajuk Diaspora Network: Akses Pasar Dunia, Peluang dan Tantangan yang digelar Local Champion Indonesia (LCI), Senin (22/9/2025), Direktur Ditjen PEN, Fajarini Puntodewi, menegaskan bahwa Indonesia telah memiliki akses pasar ke berbagai negara melalui perjanjian perdagangan bebas (FTA). Namun, fasilitas tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku ekspor, khususnya UMKM.
“Kita sudah punya akses pasar ke sepuluh negara. Jika fasilitas ini tidak dimanfaatkan, maka kesempatan besar akan terlewat,” ujarnya.
Kemendag menargetkan total ekspor UMKM Indonesia pada 2025 mencapai US$19,33 miliar atau tumbuh 9,63 persen secara tahunan. Target jangka panjangnya adalah menyentuh angka US$35,29 miliar pada 2029 melalui kampanye UMKM Bisa (Berani Inovasi dan Siap Adaptasi).
Hingga semester I 2025, Kemendag mencatat total transaksi penjajakan ekspor UMKM melalui business matching mencapai Rp1,41 triliun atau setara US$87,04 juta. Nilai ini terdiri dari pesanan pembelian (PO) dan potensi transaksi dari 356 kegiatan penjajakan bisnis yang melibatkan 140 UMKM.
Founder LCI, Dhika Yudistira, menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan diaspora sangat penting untuk mendorong ekspor yang berkelanjutan.
“Diaspora adalah jembatan penting yang membantu produk UMKM masuk ke pasar global. Kami berharap diskusi ini melahirkan kolaborasi konkret yang berdampak pada ekspor dan perekonomian nasional,” ujarnya.
Peran diaspora terbukti strategis. Di Belanda, misalnya, diaspora Indonesia menjadi katalisator ekspor produk UMKM melalui pelabuhan Rotterdam—pintu masuk utama ekspor Indonesia ke Eropa. Menurut LPEI, ekspor Indonesia ke Belanda naik 21,72% pada 2024, dengan produk utama seperti minyak nabati, alas kaki, dan produk kimia.
Di Kanada, kolaborasi LPEI dan diaspora berhasil mengantarkan 19 UKM Indonesia menembus pasar ekspor untuk pertama kalinya, dengan lebih dari 3.300 produk kriya dan dekorasi rumah.
Baca juga: Garuda Disuntik Triliunan, Tapi Masih Merugi: Legislator PAN Tagih Reformasi Internal Nyata
Sementara itu, perundingan FTA Indonesia-Gulf Cooperation Council (GCC) ditargetkan rampung akhir 2025. FTA ini diproyeksikan meningkatkan ekspor Indonesia ke kawasan Teluk hingga 17,4%, khususnya untuk sektor tekstil, logam, dan produk elektronik.
Acara diskusi diaspora ini diikuti oleh pelaku UMKM, komunitas bisnis, akademisi, dan masyarakat umum yang tertarik mempelajari strategi ekspor. Diskusi juga menyoroti pentingnya edukasi, pendampingan, dan promosi agar produk lokal mampu bersaing di pasar internasional.
Gerakan mendukung produk-produk UKM Indonesia agar dapat menembus pasar ekspor melalui jejaring diaspora diharapkan menjadi salah satu strategi utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Diaspora Indonesia
FTA
UMKM ekspor
Kementerian Perdagangan
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Kemendag Dorong UMKM Ekspor, Transaksi Business Matching Hingga Agustus 2025 Tembus USD 90,90 Juta |
![]() |
---|
Korupsi Gerobak Dagang Kemendag Rp61,5 Miliar, Mashur Divonis 7 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Berkat BNI Xpora, UMKM Furnitur Asal Klaten Tembus Ekspor |
![]() |
---|
9 Regulasi Impor Terbaru Menuai Kritik, Dirjen Kemendag: Keputusan Bersama Lintas Kementerian |
![]() |
---|
Solidaritas Demo di Tanah Air, Diaspora Indonesia di New York dan Melbourne Gelar Aksi Long March |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.