GIIAS 2025
Awal Mula Mie Instan Indonesia Bisa Mendunia Hingga ke India dan Nigeria
Cita rasa mie instan Indonesia yang enak membuatnya disukai di banyak negara termasuk India dan Nigeria.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Popularitas mie instan Indonesia bersaing dengan mi instan produksi negara lain seperti Jepang dan Korea. Cita rasa mie instan Indonesia yang enak membuatnya disukai di banyak negara termasuk India dan Nigeria.
Menteri Perdagangan Budi Santoso bercerita, popularitas mie instan Indonesia di luar negeri tak lepas dari peran para pekerja migran Indonesia (PMI) dan diaspora yang bekerja dan tinggal di luar negeri.
Mereka membawa makanan ini dan secara alamiah memperkenalkannya kepada masyarakat lokal.
"Awalnya mi instan ini dikonsumsi oleh PMI lalu dikenalkan kepada keluarga tempat mereka bekerja," kata Budi saat berdiskusi bersama diaspora Indonesia di Congress of Indonesian Diaspora ke-8 (CID-8) yang diselenggarakan Indonesian Diaspora Network (IDN) Global di IKN Kalimantan Timur, dikutip Minggu (3/8/2025).
"Anak-anak majikan yang tadinya sekadar mencoba, lama-kelamaan menyukai rasa mie Indonesia," jelasnya. Dari situ, produk mi instan Indonesia tumbuh kuat dan dikenal luas ke berbagai negara hingga ke Afrika.
Budi mengajak diaspora Indonesia di luar negeri yang merupakan pelaku usaha, menjadi importir produk Indonesia.
Ia ingin diaspora Indonesia di seluruh dunia untuk turut mendorong peningkatan ekspor nasional melalui peran aktif sebagai importir dan promotor produk-produk dalam negeri.
"Melalui sinergi dengan diaspora di berbagai negara, kita dapat terus mendorong peningkatan ekspor dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sesuai dengan target program pemerintah," ujar Budi.
Kolaborasi bersama diaspora Indonesia juga diyakini dapat menjadi strategi pemasaran yang efektif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ingin mengekspor produknya.
Kemendag memiliki program fasilitas penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang mempertemukan diaspora dengan pelaku UMKM dalam negeri.
Baca juga: 20 Sup Terenak di Dunia 2025, Soto Betawi Raih Posisi ke-2
Dalam kegiatan ini, diaspora yang menjadi importir dapat langsung berinteraksi dengan UMKM yang didampingi oleh perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri.
Para diaspora bisa bergabung di Export Center atau kantor perwakilan perdagangan Kemendag seperti Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).
Baca juga: 10 Negara yang Konsumsi Mi Instan Terbanyak di Dunia 2025, Indonesia Sabet Posisi Kedua
"Asal ada komitmen menjadi buyer atau mencarikan buyer, kami akan bantu mencarikan suplai dari UMKM di Indonesia. Kami percaya, kerja sama dengan diaspora akan semakin memperkuat keberlanjutan ekspor kita," ucap Budi.
Peran diaspora sebagai mitra UMKM dipercaya akan memudahkan proses ekspor karena kedekatan budaya, bahasa, dan jejaring yang sudah dimiliki.
Budi berharap sinergi ini dapat mempercepat pertumbuhan ekspor nasional dan mendukung pencapaian target pembangunan ekonomi Indonesia.
GIIAS 2025
Hyundai Raup 3.017 SPK di GIIAS 2025, Isuzu Naik 52 Persen |
---|
Spesifikasi All-New Subaru Forester 2.5i-S EyeSight yang Meluncur di GIIAS 2025, Berapa Harganya? |
---|
Penjualan Chery di GIIAS 2025 Capai 2.153 Unit, Lini Produk PHEV Dominasi Pesanan |
---|
VinFast Borong Dua Penghargaan di GIIAS 2025 |
---|
GIIAS 2025: Astra Financial-Yayasan Astra Kolaborasi Berdayakan UMKM Batik Cikuya di Tangerang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.