Autokritik Menperin: Tranformasi Digital Sektor Industri Berjalan Lambat
Menurut Menperin, pihaknya terus mendukung terciptanya ekosistem inovasi di Indonesia agar semakin kokoh
Lebih lanjut, Menperin menyatakan, kesiapan digital tersebut memberikan dorongan besar bagi dunia usaha untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat inovasi, serta menjaga daya saing di pasar global. Digitalisasi juga terbukti menjadi katalis bagi terbentuknya ekosistem industri yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan tangguh menghadapi disrupsi.
“Oleh karena itu, penguatan daya saing digital tidak hanya penting bagi sektor manufaktur, tetapi juga untuk pembangunan ekonomi nasional secara keseluruhan,” ucapnya.
Menperin menambahkan, capaian positif Indonesia dalam peringkat tersebut sejalan dengan bukti nyata dari implementasi transformasi digital di sektor manufaktur. Berdasarkan laporan dari 29 perusahaan National Lighthouse Industri 4.0, digitalisasi telah memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek kinerja industri pengolahan.
Pada aspek speed-to-market, terjadi percepatan yang luar biasa mulai dari 2 persen hingga 600?lam iterasi desain dan peluncuran produk. Dari sisi agility, perusahaan mampu mengurangi waktu tunggu, mempercepat proses perubahan, dan meningkatkan ketepatan pengiriman dengan peningkatan antara 10% hingga 50%. Dari sisi productivity, peningkatan terlihat hingga 101% seiring dengan efisiensi biaya dan kenaikan efektivitas pabrik.
Transformasi digital
Tak hanya itu, transformasi digital juga memberikan dampak nyata pada kinerja finansial perusahaan dengan kontribusi peningkatan pendapatan antara 4% hingga 200%. Dari aspek customer experience, perusahaan berhasil meningkatkan keterlibatan pelanggan, mengurangi keluhan, serta mempercepat respons layanan dengan capaian 2% hingga 97%. Dari sisi sustainability, digitalisasi mendorong efisiensi energi, pengurangan konsumsi air, penurunan limbah, hingga pemangkasan emisi gas rumah kaca sampai 190%.
“Pencapaian ini membuktikan bahwa adopsi teknologi digital bukan hanya mendukung pertumbuhan bisnis, tetapi juga berperan strategis dalam memperkuat fondasi pembangunan ekonomi Indonesia yang berdaya saing tinggi sekaligus berorientasi pada keberlanjutan,” tegas Agus.
Dalam kesempatan itu, Menperin mendorong industri-industri di Indonesia untuk terus memperkuat perannya dalam membangun ekosistem industri 4.0 yang solid dan berkelanjutan. Keberhasilan perusahaan menjadi national lighthouse, menurutnya, harus menjadi bukti nyata bahwa transformasi digital mampu menghasilkan peningkatan kinerja signifikan.
“Saya berharap semakin banyak perusahaan yang tidak hanya berhenti pada tingkat nasional, tetapi juga mampu menembus pengakuan internasional sebagai bagian dari Global Lighthouse Network yang diinisiasi World Economic Forum (WEF),” harapnya.
Dengan menjadi percontohan, Menperin optimistis, industri Indonesia dapat menginspirasi sektor lain untuk bertransformasi, memperkuat daya saing, serta memperluas jejaring global. Pada akhirnya, langkah ini akan mempercepat terwujudnya Indonesia sebagai pusat industri modern yang kompetitif di kancah internasional.
Agus juga menegaskan bahwa industri nasional harus senantiasa didorong untuk terus berinovasi, tidak hanya untuk kebutuhan jangka pendek, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan, efisiensi energi, dan pemanfaatan teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan Big Data.
“Saya yakin, dengan kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat, Indonesia akan mampu mempercepat langkah menuju visi besar Indonesia Emas 2045 dan menjadi pemimpin dalam revolusi industri di tingkat global,” tegas Menperin.
Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian bertekad untuk mewujudkan industri dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. “Kebijakan ataupun program yang berpihak pada kepentingan dalam negeri akan terus kami optimalkan. Saya yakin, pencapaian target industri maupun ekonomi nasional akan berjalan lebih cepat. Kuncinya satu, kita harus bersatu padu, untuk Indonesia Maju,” pungkas Agus.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi melaporkan, Indonesia 4.0 Conference & Expo 2025 merupakan edisi yang ke-7 sejak pertama kali diselenggarakan pada 2019.
“Acara tahun ini mengusung tema Smart Nation 2025: Building Stronger, Moving Faster Toward Sustainability dan berlangsung selama dua hari, 17–18 September 2025. Kegiatan ini menargetkan lebih dari 6.000 pengunjung dari berbagai pemangku kepentingan ekosistem industri 4.0,” jelas Andi.
Tanggapi Desakan Aliansi Ekonom, Kemenperin Klaim Sudah Reformasi Kebijakan TKDN |
![]() |
---|
Transformasi Digital dan Diversifikasi Kredit Dorong Kinerja Positif BNI Semester Pertama 2025 |
![]() |
---|
Menperin AGK akan Langsung Terbitkan Sertifikat TKDN iPhone 17 Setelah Diajukan Apple |
![]() |
---|
Menperin Agus Gumiwang Ingin RI Jadi Pusat Lahirnya Talenta Digital Kelas Dunia |
![]() |
---|
Kebijakan Industri Nasional 2026 Fokus ke Peningkatan Daya Saing dan Keberlanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.