Delapan Komoditas yang Cocok Dikembangkan Transmigran
Pemerintah menargetkan swasembada gula paling lambat pada 2028 dan untuk gula industri paling lambat 2030.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Produk hilirisasinya mencakup produk ban, produk rumah tangga, medis, engineering, dan infrastruktur berbasis karet alam.
Daerah potensialnya antara lain Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan lain-lain.
Ada juga komoditas gula. Produksi gula dalam negeri disebut masih sangat kecil, yaitu 2,2 sampai 2,6 juta ton. Kebutuhan nasionalnya mencapai 6,14 juta ton.
Adapun Pemerintah menargetkan swasembada gula paling lambat pada 2028 dan untuk gula industri paling lambat 2030.
Daerah potensial pengembangan industri gula ada di Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selaatn, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, serta Papua Selatan.
Selanjutnya adalah komoditas jagung pakan. Produksi dalam negeri saat ini 15,88 juta ton dengan kebutuhan 8 juta ton.
Hilirisasi dari produk ini berupa pakan ruminansia (sapi, kambing, domba, dan kerbau) serta pakan unggas (ayam petelur, ayam broiler, bebek, dan itik.
Daerah potesi pengembangan jagung pakan ada di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lmapung, Sulawesi Selatan, Gorontalo, serta NTB dan NTT.
Berikutnya adalah sagu. Saat ini, masih ada potensi produksi sagu 34,3 hingga 110 juta ton pati sagu per tahun.
Sagu bisa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan, sumber energi, dan potensi pemanfaatan limbah cair serta padat.
Daerah potensial ada di Sumatera Utara, Riau, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara, serta Papua Barat.
Komoditas terahir yang bisa dikembangkan oleh transmigran adalah minyak atsiri. Saat ini, luas lahan yang tersedia ada 916 ribu hektare dengan produksi dalam negeri sebesar 188 ribu ton.
"Potensinya sangat besar. Kalau adik-adik semua, terutama yang perempuan, biasa menggunakan atau lebih familiar dengan parfum. Parfum-parfum yang baru biasanya beraroma patchouli," kata Faisol.
"Patchouli itu salah satu minyak atsiri hasil asli dari Sulawesi yang bisa dikembangkan oleh industri parfum dunia. Sekarang ini menjadi salah satu favorit aroma," jelasnya.
Daerah-daerah yang berpotensi untuk pengembangan minyak atsiri ada Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku dan Maluku Utara, serta Papua Selatan.
Fakta Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Biji Kakao Fiktif Senilai Rp7,4 Miliar: Pejabat UGM Terlibat |
![]() |
---|
Industri Minuman Beralkohol Sumbang Cukai Rp 8,86 Triliun |
![]() |
---|
Industri Kakao RI Duduki Posisi 4 di Dunia, Kemenperin Terus Perkuat Ekosistem Hulu hingga Hilir |
![]() |
---|
Kemenperin Buka Specialty Indonesia 2025, Pamerkan Produk Industri Pengolahan Kopi hingga Kakao |
![]() |
---|
Pemerintah Dorong Keterlibatan Generasi Muda dalam Pelestarian Budaya Batik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.