Senin, 29 September 2025

Hadapi Tantangan Global, Industri Nasional Dituntut Jalankan Prinsip Keberlanjutan

Tantangan seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial dan ekonomi, serta krisis lingkungan menuntut aksi nyata yang terukur dan berkelanjutan.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PRINSIP KEBERLANJUTAN - Suasana pemukiman dengan latar belakang gedung bertingkat di Jakarta. Tantangan seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial dan ekonomi, serta krisis lingkungan menuntut aksi nyata yang terukur dan berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk dunia industri. 

Komitmen tersebut menjadi tekad dari seluruh komponen internal perusahaan/organisasi dalam setiap keputusan bisnis yang diambil tidak hanya memperhitungkan aspek profitabilitas, namun juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusan bisnis tersebut, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Perusahaan/Organisasi senantiasa berupaya untuk memaksimalkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan melalui program tanggungjawab sosial yang meliputi; kegiatan-kegiatan di bidang tata kelolola perusahaan, praktik ketenagakerjaan, keselamatan kerja, Hak Asasi Manusia (HAM), konsumen/pelanggan, lingkungan hidup dan tanggungjawab sosial terhadap pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di mana Perusahaan/Organisasi beroperasi," tutur Agus.

Ajang ini, mengacu pada ISO 26000:2010 Guidance on Social Responsibility yang diterbitkan oleh ISO (International Standards Organization) pada tanggal 1 November 2010 di Jenewa, Swiss, dan telah diadopsi oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) sesuai Surat Keputusan Kepala BSN No. 64/KEP/BSN/4/2013 tentang Penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 26000:2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial (Guidance on Social Responsibility – ISO 26000:2010, IDT).
 
 
 
 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan