Senin, 29 September 2025

Ekspor Komponen Otomotif Diproyeksi Tembus 7 Miliar Dolar AS pada 2025

Kinerja ekspor komponen otomotif Indonesia diperkirakan tetap berada di jalur positif di tengah penurunan penjualan mobil domestik.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Lita Febriani/Tribunnews.com
KOMPONEN KENDARAAN - Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) Rachmad Basuki saat ditemui Wartawan di Jakarta, Kamis (25/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja ekspor komponen otomotif Indonesia diperkirakan tetap berada di jalur positif di tengah penurunan penjualan mobil domestik.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) Rachmad Basuki, memproyeksikan nilai ekspor tahun 2025 bisa mencapai 7 miliar dolar AS, atau naik sekitar 6 persen dibanding tahun lalu.

"Kalau proyeksi saya mirip tahun lalu, sekitar 7 miliar dolar untuk komponen. Mirip sama tahun lalu. Mungkin kalau dilihat trennya bahkan naik. Kenaikan itu sekitar 6 persen, kalau semua komponen," tutur Basuki kepada Wartawan di Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Baca juga: 350 Perusahaan Ramaikan Pameran Industri Komponen Otomotif Automechanika 2026 

Ia menjelaskan, tren ekspor komponen otomotif relatif stabil karena sebagian besar produsen sudah memiliki jaringan global.

Kondisi ini membuat mereka (produsen) tetap bisa menjaga kapasitas produksi, termasuk tenaga kerja, meski pasar domestik melemah.

"Biasanya kondisi sulit di sini untuk menjaga kapasitas, produksinya harus sama, maintenance tenaga kerja harus sama. Saya ekspor saja. Kalau yang punya network. Kalau yang PMDN nggak punya network hanya ngandalin produksi mobil domestik," terangnya.

Adapun negara tujuan utama ekspor komponen otomotif Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Malaysia.

Baca juga: Dorong Ekspor Komponen, Kemenperin Jamin Pasokan Bahan Baku Logam untuk IKM

Menurut Rachmad, persaingan di negara-negara tersebut cukup ketat, karena merupakan basis industri otomotif dunia.

GIAMM sendiri berupaya mendorong pelaku industri komponen dalam negeri, khususnya produsen dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), agar lebih aktif menembus pasar global.

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menghadirkan pameran internasional khusus komponen kendaraan di Indonesia. 

"Salah satunya dengan Automekanika. Jadi supaya mereka wawasannya itu lebih global. Kalau ikut pameran ke sana kemari dia takut biaya, takut bahasa, kalau di Indonesia siapa tahu dia ikut, nanti dikenal buyer internasional," ungkap Basuki.

Sementara itu, pasar domestik masih menghadapi tantangan. Penjualan mobil tahun ini diperkirakan turun menjadi sekitar 800.000 unit, lebih rendah dibanding 850.000 unit pada 2024.

"Kalau car maker-nya turun, suplainya turun juga. Banyak mobil impor turun juga suplainya. Sekarang banyak mobil BEV, impor truk-truk gitu jadi turun juga," ucap Basuki.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan