Dari Dapur Mertua, Brounis Paris Kini Jadi UMKM Mandiri
Berawal dari rumah mertua di Jalan Parangtritis, Bantul, Brounis Paris sukses menjadi UMKM Mandiri dari Yayasan ASTRA – Yayasan Dharma Bhakti Astra.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Pravitri Retno W
Bagi Trisno, bergabung menjadi binaan Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra ternyata keputusan yang tepat.
Di bawah yayasan yang didirikan pendiri Astra, William Soeryadjaya, Trisno mendapat banyak pelatihan, pendampingan, hingga konsultasi usaha.
Sertifikat Halal yang didapat Brounis Paris tak lepas dari pendampingan Yayasan Astra.
Diketahui, sejak didirikan pada 2 Mei 1980, Yayasan juga telah membina sebanyak 13.663 UMKM. Per tahunnya, jumlah UMKM yang aktif dibina oleh Yayasan Astra sejumlah 2.000-an UMKM.
Yayasan yang memiliki filosofi 'Berikan Kail Bukan Ikan' ini merupakan salah satu pelaksana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Astra International Tbk sekaligus perwujudan cita-cita Astra "Sejahtera Bersama Bangsa".
Dalam Astra Strategic Triple Roadmap, Yayasan Astra merupakan bagian dari salah satu Public Contribution Astra, yaitu Astra Kreatif, yang berfokus pada program kewirausahaan.
Yayasan Astra memberikan program pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran, dan fasilitasi pembiayaan untuk mendorong UMKM menuju kemandirian.
Berawal dari Dapur Mertua

Sukses menjadi UMKM Mandiri versi yayasan dengan filosofi 'Berikan Kail Bukan Ikan', siapa sangka Brounis Paris berawal dari dapur rumah mertua Trisno.
Rumah yang berada di Jalan Parangtritis atau biasa disingkat Jalan Paris ini menjadi saksi perjalanan Trisno dan sang istri, Frida, merintis bisnis.
"Itulah kenapa namanya Brounis Paris, karena sejarahnya berawal dari dapur rumah mertua saya yang berada di Jalan Paris, Bantul, sebelum akhirnya pindah ke rumah yang sekarang," ucap dia.
Frida yang hobi memasak berhasil menemukan resep awal Brounis Paris yang mengingatkan Trisno pada kue brownies kesukaannya saat duduk di bangku SMA.
Saat itu yang menjadi pelanggannya adalah para kerabat atau kolega. Itu pun usahanya masih bersifat sampingan.
Hingga pandemi Covid-19 melanda Tanah Air pada 2020, sehingga mempengaruhi pekerjaan utama Trisno di bidang perhotelan.
Trisno lantas memilih untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis. Butuh waktu seminggu bagi mereka untuk menyempurnakan resep awal Brounis Paris hingga siap jual dalam skala besar.
"Kami juga mendapat masukan dari pakar gastronomi di sebuah momen, lalu kami sempurnakan resep pada 2022 dan terus konsisten hingga sekarang," jelas Trisno.
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Brounis Paris
UMKM
Bantul
Yayasan Astra
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Yogyakarta
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Prakiraan Cuaca Kota Yogyakarta Besok Jumat, 19 September 2025: Pagi hingga Siang Hujan Ringan |
![]() |
---|
Festival UMKM NTB: Menko PM dan Kementerian UMKM Perkuat Legalitas Nasabah PNM |
![]() |
---|
Habib Idrus Salim Aljufri Soroti Penyaluran Kredit dan Likuiditas Perbankan, Minta OJK Awasi Himbara |
![]() |
---|
Siti Mukaromah: PLUT Berperan Vital Bantu UMKM Naik Kelas, Jadi Solusi Kurangi Pengangguran |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca BMKG Kota Yogyakarta Hari Ini, Kamis, 18 September 2025: Hujan Turun Sepanjang Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.