Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Pengamat Sebut Tarif 19 Persen dari Trump Masih Tinggi, Seharusnya Bisa Lebih Rendah Lagi
Dalam merespons tekanan tarif dari Trump, beberapa negara justru mampu menunjukkan posisi tawar yang lebih kokoh.
Tarif menjadi bentuk tekanan—atau dalam istilah hubungan internasional, credible threat —yang secara rasional dirancang untuk menghasilkan respons kompromistis dari negara mitra.
"Sayangnya, Indonesia terlalu cepat menunjukkan sikap akomodatif tanpa memperjuangkan pengimbangan yang setara," tutur Zenzia.
Respons ideal menurut Zenzia bukanlah menolak keras atau bersikap pasrah. Yang dibutuhkan Indonesia adalah diplomasi rasional dan strategi negosiasi berimbang. Dengan pendekatan ini, kompromi masih bisa dicapai tanpa mengorbankan kepentingan nasional.
"Kita harus cermat. Tidak perlu frontal seperti China, tapi juga jangan lunak. Negosiasi perlu berpegang pada prinsip saling menguntungkan," katanya.
Penurunan tarif Trump dari 32 menjadi 19 persen memang terlihat sebagai kabar baik. Tapi jika dibaca dalam konteks keseluruhan—terutama dengan komitmen besar pembelian Boeing dan investasi energi di AS—justru menunjukkan bahwa Indonesia memberikan terlalu banyak untuk hasil yang belum sepadan.
Dia menambahkan, jika tarif bea masuk naik seperti ini selain akan menurunkan daya saing produk negara yang terdampak, sekaligus punya efek bagi konsumen akhir, yaitu warga AS sendiri.
Akibat kebijakan tarif ini, harga barang impor dari Indoesia yang masuk ke AS mengalami kenaikan 19 sampai 29 persen.
“Dalam jangka panjang ini akan menjadi bumerang bagi AS, karena dunia usaha akan membebankan kenaikan tarif ini ke konsumen dalam negeri Amerika Serikat. Ini jelas akan punya dampak bagi mereka,” pungkas Zen.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.