Senin, 6 Oktober 2025

Ketika Karya Disabilitas Berkeliling Penjuru Negeri

Kisah dua UMKM asal Yogyakarta yang memberdayakan penyandang disabilitas. Berkat JNE, karya disabilitas dari dua UMKM ini sukses berkeliling negeri.

|
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews.com/Sri Juliati
BERDAYAKAN DIFABEL - Rusna, salah satu penjahit difabel di UMKM Nena Collection di Bantul, Yogyakarta. Simak kisah dua UMKM asal Yogyakarta yang memberdayakan para penyandang disabilitas. Berkat JNE, karya disabilitas dari dua UMKM ini sukses berkeliling ke penjuru negeri. 

"Kami membuka peluang kerja bagi teman-teman difabel dengan harapan bisa menjadi sheltered workshop mandiri," kata pemilik ABC Woodentoys, Rita Indriyani kepada Tribunnews.com, Jumat (2/5/2025).

Rita lantas berkisah ketika mendirikan usaha ini bersama sang suami Eka Kurniawan pada tahun 2003, ia memiliki misi menciptakan lapangan kerja bagi difabel.

Hal ini tak terlepas dari latar belakang Eka Kurniawan yang merupakan seorang guru di SLB Bantul. Di sekolah tersebut, Eka mengajar mata pelajaran Seni Kriya.

"Kami melihat banyak penyandang disabilitas yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak karena jarang ada yang mau menerima mereka," ujar Rita.

Ia pun lantas merekrut sejumlah difabel untuk bekerja di ABC Woodentoys. Mayoritas adalah lulusan SLB atau mereka yang pernah magang di tempatnya.

Kini, dua dari empat karyawannya di bidang produksi adalah penyandang disabilitas intelektual. Setiap hari, mereka membuat beragam mainan edukatif seperti puzzle, balok susun, menara, hingga kereta angka dan huruf. Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 300 item mainan edukatif berkualitas SNI, TKDN, dan SVLK dari ABC Woodentoys.

Salah satunya Agus, difabel terlama yang bekerja dengan Rita. Bekerja di ABC Woodentoys menjadi jalan rezeki bagi Agus. 

Satu unit kuda besi yang ditungganginya untuk bekerja adalah hasil jerih payahnya selama di ABC Woodentoys. Tak hanya itu, Agus juga membantu perekonomian sekaligus menjadi tulang punggung bagi keluarganya.

Rita mengeklaim jarang ada kendala atau hambatan saat bekerjasama dengan karyawan difabel. Mereka memiliki loyalitas yang tinggi dalam bekerja.

"Hanya saja, karena mereka memiliki keterbatasan, jadi saya harus pelan-pelan saat memberikan instruksi. Jika dirasa kurang jelas, mereka bisa langsung tanya via chat WA," kata Rita.

JADWAL LIVE STREAMING - Jadwal live streaming yang ditempel di salah satu rak di toko offline ABC Woodentoys yang beralamat di Gendeng GK IV/598 A, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta, Rabu (2/5/2025).
PRODUK ABC WOODENTOYS - Sejumlah alat permainan edukatif yang dipajang di toko offline ABC Woodentoys yang beralamat di Gendeng GK IV/598 A, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta, Rabu (2/5/2025). (Tribunnews.com/Sri Juliati)

Wanita kelahiran 14 Juli 1970 ini juga mengatakan pemberdayaan para penyandang disabilitas ini juga tertuang dalam visi ABC Woodentoys.

Mayoritas customer ABC Woodentoys adalah instansi pendidikan dan komunitas. Meski demikian, ABC Woodentoys juga membuka ruang bagi yang ingin membeli satuan atau dalam jumlah sedikit. Sebab ia juga memiliki toko offline dan online di marketplace serta media sosial.

Agar mainan edukatif ini bisa hadir di depan anak-anak, Rita juga memanfaatkan JNE sebagai jasa ekspedisi produknya. Ia telah mempercayakan JNE untuk mengantarkan sejumlah mainan karya Agus dan karyawan lainnya ke berbagai wilayah di Tanah Air.

"Kami pernah mengirimkan produk mainan edukatif kepada para konsumen yang berada di Jawa, Aceh, Medan, Palembang, Kendari, Papua, Kupang, hingga Merauke," kata Rita.

Dengan bantuan JNE tersebut, kini ABC Woodentoys semakin percaya diri menatap visinya: mewujudkan anak bangsa cerdas dan kreatif dengan alat permainan edukasi bersama difabel.

Tulang Punggung Hantarkan Kebahagiaan Pelaku UMKM

JONI bersama Ksatria dan Srikandi JNE melakukan bagi-bagi takjil di Jalan Tomang Raya nomor 6, Jakarta Barat.
JONI bersama Ksatria dan Srikandi JNE melakukan bagi-bagi takjil di Jalan Tomang Raya nomor 6, Jakarta Barat. ()

Diketahui, sejak didirikan pada 26 November 1990 oleh Alm H Soeprapto Soeparno, JNE berkomitmen sebagai perusahaan ekpres dan logistik nasional untuk terus berkontribusi secara nyata terhadap kemajuan perekomian bangsa dan negara. 

Perjalanan panjang lebih dari 34 tahun ini telah membawa JNE melalui proses untuk terus bergerak dari kelompok kecil dan kini berkembang menjadi lebih dari 50.000 orang Ksatria dan Srikandi JNE dan 8.000 titik jaringan yang terus tumbuh dan berkembang untuk dapat memberikan manfaat terbaik. 

Presiden Direktur JNE, M Feriadi Soeprapto mengatakan, JNE telah tumbuh menjadi bagian penting dalam ekosistem dunia usaha dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia selama 34 tahun ini.

Mengusung semangat Melesat SAT SET, JNE fokus kepada kemajuan dan terus berinovasi.

"Dengan semangat Melesat Sat Set yang berarti Kecepatan, Semangat, dan Kekuatan, kami terus berinovasi dan berfokus pada kemajuan," ujar Feriadi dalam perayaan HUT ke-34 JNE di Jakarta, Minggu (1/12/2024).

"Sejalan dengan tagline Connecting Happiness, semangat ini kami wujudkan melalui berbagai inisiatif dalam memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan, mitra, dan seluruh stakeholder," tambahnya.

Dia berharap dengan terus bergerak maju JNE dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia, serta mendukung UMKM untuk terus bertumbuh.

"Terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah bersama-sama membawa JNE hingga mencapai titik ini, dan mari kita terus melesat bersama," sambungnya.

Sementara itu, Senior Vice President of Marketing JNE, Eri Palgunadi menambahkan, JNE telah menjadi tulang punggung untuk menghantarkan kebahagiaan pelaku UMKM.

Hal ini sesuai dengan tagline JNE yang sebelumnya Express Across Nations berubah menjadi Connecting Happiness sejak 2012.

"Karena kita melihat tugas kita sebenarnya bukan hanya sebatas melakukan proses pengiriman, tetapi bagaimana menghubungkan setiap stakeholder yang ada di dalam ekosistem itu agar happy," kata Eri Palgunadi dalam sebuah acara.

Untuk mendukung tujuan Connecting Happiness, JNE telah melakukan sejumlah terobosan sejak 2010. Jasa ekspedisi yang akan berusia 35 tahun itu merilis layanan yang lebih dekat dan dibutuhkan pelaku UMKM.

Satu di antara Pesona (Pesanan Oleh-oleh) Nusantara yang merupakan wadah bagi para UKM makanan dan oleh-oleh di seluruh Indonesia untuk menjual produk mereka secara online.

"Dengan layanan ini, teman-teman bisa kirim kepiting hari ini, besok sampai di Jakarta," kata Eri.

Percepatan pengiriman barang, lanjut Eri, juga tak lepas dari pembangunan infrastruktur oleh pemerintah. Imbasnya dapat mengurangi biaya sekira 30 hingga 50 persen.

Hal serupa juga dilakukan JNE, salah satunya dengan membangun warehouse atau gudang di Wangon, Banyumas.

Keberadaan gudang tersebut, diakui Eri, sangat membantu UKM-UKM di Jawa Tengah bagian selatan yang dulu sama sekali tidak terkoneksi.

"Kalau mau jualan, mereka harus jual dulu ke Semarang, lalu dari Semarang terbang. Atau kalau lewat jalan darat, dari Wangon ke Majenang, Ciamis, Banjar, Tasikmalaya, terus ke Bandung sampai ke Jakarta. Sehingga ketika kita bikin smart warehouse di tengah kota kecil dan mendapat dukungan dengan pemerintah setempat, itu bisa membantu banyak sekali," tutur Eri.

Eri lantas mengungkit pesan dari pendiri H Soeprapto Suparno yang mengatakan, kunci bagi JNE adalah bagaimana menjadi bermanfaat bagi sekeliling.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

#JNE #ConnectingHappiness #JNE34SatSet #JNE34Tahun #JNEContentCompetition2025 #JNEInspirasiTanpaBatas

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved