Minggu, 5 Oktober 2025

Ketika Karya Disabilitas Berkeliling Penjuru Negeri

Kisah dua UMKM asal Yogyakarta yang memberdayakan penyandang disabilitas. Berkat JNE, karya disabilitas dari dua UMKM ini sukses berkeliling negeri.

|
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews.com/Sri Juliati
BERDAYAKAN DIFABEL - Rusna, salah satu penjahit difabel di UMKM Nena Collection di Bantul, Yogyakarta. Simak kisah dua UMKM asal Yogyakarta yang memberdayakan para penyandang disabilitas. Berkat JNE, karya disabilitas dari dua UMKM ini sukses berkeliling ke penjuru negeri. 

TRIBUNNEWS.COM - Kesibukan terlihat di rumah produksi kerajinan kain, Nena Collection yang beralamat di Jalan Imogiri Barat Km 8 Sudimoro, Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Sejumlah karyawan Nena Collection tampak sibuk mengerjakan tugas masing-masing. Ada yang memotong kain, menjahit, hingga mengecek kualitas produk.

Begitu juga dengan Parjilah yang tekun menjahit. Kakinya menekan pedal mesin jahit sembari kedua tangan memegang selembar kain agar tak bergeser.

Selesai dengan satu kain, ia berpindah ke kain yang lain hingga tumpukan kain di atas mejanya, semua telah dijahit. 

Di antara tumpukan kain, mesin jahit, dan perkakas untuk menjahit lainnya, terselip beberapa lembar kertas dan bolpoin yang menjadi pembeda. Tak hanya di meja jahit Parjilah, benda serupa juga ada di meja jahit Rusna.

Benda tersebut ternyata memiliki peran penting bagi kedua penjahit Nena Collection yaitu untuk berkomunikasi.

Ya, Rusna dan Parjilah adalah dua penyandang disabilitas yang telah menjadi bagian dari tim produksi Nena Collection bersama dengan 6 penjahit lainnya. Melalui kertas tersebut, mereka bertanya atau sekadar meminta izin. 

"Biasanya kalau ada instruksi dari saya yang kurang jelas atau ada kendala saat menjahit mereka akan nulis di kertas ini," kata pemilik Nena Collection Erna Zurnimawati kepada Tribunnews.com, Sabtu (28/6/2025).

Lebih lanjut, Erna menjelaskan, Rusna bergabung lebih dulu dengannya sejak sebelum pandemi Covid-19. Sekira dua tahun kemudian, menyusul Parjilah.

Parjilah
PENJAHIT DISABILITAS - Parjilah, salah satu penjahit difabel di UMKM Nena Collection di Bantul, Yogyakarta. (TRIBUNNEWS.COM/Sri Juliati)

Khusus Parjilah, dia ikut tinggal di rumah produksi dan pulang seminggu sekali ke rumahnya yang berada di Kalurahan Palbapang, Kecamatan Bantul.

Erna mengaku tak pernah ada kendala selama bekerjasama bersama Parjilah dan Rusna. Sebab keduanya telah memiliki keterampilan menjahit yang didapat dari sekolah.

Baca juga: 5 Tahun Saling Dukung Majukan UMKM Indonesia, Evermos dan JNE Perkuat Kerja Sama Strategis

Selain itu, ini menjadi kesempatan bagi Erna dan karyawan lain untuk ikut belajar bahasa isyarat. "Berapa pun kontribusi mereka, tetap saya terima," ujar Erna.

Selain Rusna dan Parjilah, ada juga seorang karyawan berkebutuhan khusus serta lima ibu rumah tangga (IRT) di sekitar Nena Collection yang ikut bergabung.

Hanya saja, khusus IRT dapat menjahit di rumah masing-masing. Mereka hanya perlu sesekali datang ke rumah produksi, mengambil bahan, mendengarkan instruksi, lalu lanjut mengerjakan di rumah.

Erna mengaku salah satu misinya saat mendirikan Nena Collection adalah merangkul sebanyak mungkin para penyandang disabilitas dan IRT agar mereka bisa berdaya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved