Ketika Karya Disabilitas Berkeliling Penjuru Negeri
Kisah dua UMKM asal Yogyakarta yang memberdayakan penyandang disabilitas. Berkat JNE, karya disabilitas dari dua UMKM ini sukses berkeliling negeri.
Hal ini tak lepas dari latar belakang Erna yang pernah menjadi pengajar di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas Yogyakarta dan awal mula berdirinya Nena Collection.
Nah, siapa sangka hasil karya Parjilah, Rusna, dan sejumlah IRT lainnya telah sukses berkeliling penjuru negeri. Istimewanya, ada beberapa produk yang diekspor ke Jepang.
Awal Mula Nena Collection

Erna berkisah, usahanya ini berawal dari hobinya yang gemar membuat kerajinan dari kain. Sebuah mesin jahit di rumahnya menjadi inspirasi Erna yang kala itu duduk di bangku SMA.
Karya pertamanya adalah ikat rambut. Hobi ini terus berlanjut saat Erna melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII).
Sejumlah produk kain seperti gorden, sprei, hingga cover galon dengan model atau motif tak biasa yang ada di kamar kosnya adalah hasil jahitannya.
Termasuk saat mempersiapkan pernikahan pada tahun 2020, Erna juga membuat suvenir sendiri. Ia hanya dibantu oleh saudara dan sejumlah tetangga yang piawai menjahit.
Inilah awal mula wanita kelahiran Bantul, 30 Oktober 1973 tersebut memulai usahanya di bidang kerajinan kain.
Selepas membantu menyiapkan suvenir pernikahan, sang tetangga meminta agar Erna melanjutkan usaha tersebut. Maka dengan bermodal Rp 500 ribu, jadilah produk sarung bantal yang kemudian ia titipkan ke toko suvenir di Yogyakarta.
Tak disangka, produknya laris manis. Tak lama, permintaan untuk produk lain seperti gorden, tudung saji, tutup kulkas, dan lainnya mulai berdatangan.
Erna yang semula hanya menjadikan usahanya tersebut sebagai sampingan, lantas memilih resign dari pekerjaan dan fokus mengembangkan Nena Collection mulai 2005.
Varian produk kerajinan kain Nena Collection semakin lebih beragam dengan ciri khas sentuhan batik cap khas Bantul yang dipadukan dengan kain tenun.
Erna mengaku, ide model produk bisa datang dari mana saja. Termasuk dari majalah yang sedang ia baca atau pesanan dari customer.
"Sekarang malah lebih ke pesanan customer. Jadi customer minta dibuatkan apa, bisa kami penuhi," kata Erna.
Ada momen di mana Erna diminta menjadi untuk mengajari cara membuat boneka dari kain perca. Padahal ia belum pernah membuat bahkan memiliki produk tersebut.
Tak patah arang, ia dan timnya mencoba membuat produk tersebut dan kini justru menjadi andalan.
Sumber: TribunSolo.com
Jadwal Buka Ekspedisi Lebaran 2025: JNE, JNT, Ninja Xpress, dan Sicepat Ekspres |
![]() |
---|
Jadwal Libur Ekspedisi saat Lebaran 2025: J&T Express, JNE, SiCepat, Paxel, hingga Kantor Pos |
![]() |
---|
JNE Hadirkan Promo Pengiriman Spesial Selama Ramadan 2025 |
![]() |
---|
Kurir Jasa Pengiriman Serang & Aniaya Customer, Kronologis Versi Polisi, Korban hingga Respons JNE |
![]() |
---|
Sirilus Siko: Dari Kurir hingga Atlet Sepak Bola Amputasi Berprestasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.