Delapan Perusahaan Rintisan Bergabung ke Komunitas Kewirausahaan Endeavor
Para entrepreneur yang bergabung di komunitasnya selama ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lanskap kewirausahaan global kini cenderung berubah karena mereka dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan. Bisnis tidak lagi semata mengejar valuasi, karena perlu juga mengedepankan dampak nyata, ketahanan model bisnis, serta kontribusi terhadap ekosistem.
Dalam kondisi demikian, pemberian pendamping yang relevan dan koneksi global menjadi kunci untuk menciptakan perusahaan kelas dunia.
Pada peluncuran Impact Report 2024, bersamaan dengan penyelenggaraan Endeavor Annual Celebration Indonesia, Jefrey Joe, Co-Chairman Endeavor Indonesia mengatakan, selama satu dekade lebih komunitasnya, mendampingi para pendiri bisnis dengan potensi pertumbuhan tinggi dan menghubungkan mereka ke komunitas para entrepreneur demi membuka akses ke pasar dan investor global dan mendorong mereka sebagai panutan bagi generasi wirausaha berikutnya, termasuk melalui investasi melalui inisiatif Endeavor Catalyst.
Baca juga: Bos Startup Teknologi Finansial Suarakan Kedaulatan Rupiah di Forum Stablecoin Dunia
Jefrey Joe mengatakan, Endeavor Indonesia didirikan berdasarkan keyakinan bahwa wirausaha yang berdampak memiliki potensi mentransformasi perekonomian dan mampu menciptakan lapangan kerja bermakna.
"Semangat itu terwujud berkat para founders yang terus menciptakan dampak dan membangun bisnis berkelanjutan dan tidak hanya mengejar valuasi," ujarnya dikutip Senin, 30 Juni 2025.
Dia menambahkan, para entrepreneur yang bergabung di komunitasnya selama ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yany diproyeksikan mencapai 146 miliar dolar AS di 2025.
Hal itu didorong oleh sektor e-commerce, fintech, healthcare, agritech, dan lainnya.
Sebanyak delapan perusahaan rintisan di Indonesia kini resmi bergabung ke komunitas kewirausahaan global Endeavor Indonesia.
Mereka diseleksi dari 500 perusahaan.
Ke-8 founder terpilih tersebut bergabung dalam jaringan Endeavor yang tersebar di lebih dari 45 negara dan mencakup lebih dari 2.900 wirausaha yang saling mendukung dalam skala lokal hingga global.
Beberapa wirausaha unggulan yang ditampilkan meliputi William Tjajadi, CEO Fit Hub, jaringan pusat kebugaran; Indra Gunawan dan Antonius Bong, Co-Founder Bobobox; serta Edward Tirtanata dan James Prananto, Founder Kopi Kenangan.
Bisnis mereka berkembang pesat di dalam negeri dan mampu mengubah cara dunia memandang potensi kewirausahaan Indonesia.
Dia menambahkan, selama 2024, Endeavor telah memfasilitasi 400 pertemuan dengan investor di Singapura melalui MatchCAP investor dan entrepreneur roadshow terbesar di Asia serta mempertemukan 70 perusahaan dengan 90 investor lebih, serta 568 jam sesi pendampingan.
Monika Rudijono, Managing Director Endeavor Indonesia mengatakan, hal ini menjadi bentuk nyata kerja ekosistem yang menciptakan perubahan berkelanjutan.
“Penting bagi kita untuk saling mendukung sebagai mentor, investor, atau sesama founder di ekosistem. Para founder ini menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih besar, tumbuh lebih cepat, dan membangun dampak lebih luas bersama sama," ungkapnya. (tribunnews/fin)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Menperin Agus Gumiwang Sebut Transformasi Digital Jadi Katalis Peningkatan Kinerja Industri Nasional |
![]() |
---|
RI Tempati Peringkat 43 Digital Competitiveness Dunia, Menperin Agus Gumiwang: Saya Tidak Puas |
![]() |
---|
Autokritik Menperin: Tranformasi Digital Sektor Industri Berjalan Lambat |
![]() |
---|
Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo Akui Diminta Presiden Memperkuat Bidang Komunikasi |
![]() |
---|
6 Tips Liburan ke Jepang, Dari Transportasi Hingga Belanja Pakai DANA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.