Kamis, 2 Oktober 2025

UMKM NTT Perlu Dapat Pendampingan Agar Naik Kelas dan Tembus Pasar Nasional

Penguatan UMKM desa harus mencakup perbaikan mutu produk, pengemasan yang lebih modern, hingga strategi pemasaran yang tepat sasaran.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
handout
PENDAMPINGAN UMKM - Pengusaha asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go. UMKM dari desa perlu mendapat pendampingan agar bisa naik kelas. 

Produk Sambal Asett sebelumnya sudah sempat dipasarkan melalui Tokopedia, dan kini akan diperkuat agar lebih dikenal secara nasional.

“Kami ingin memastikan produksi sambal ini terus berjalan untuk menghidupkan petani cabai di Soe. Sayur Kendal siap menjadi mitra distribusi agar produk ini menjangkau lebih luas,” jelasnya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Frans Go langsung memesan 96 botol Sambal Asett. Yaya menyambut antusias kerja sama ini dan berharap langkah tersebut membuka peluang lebih besar bagi produk desa.

Dengan konsistensinya mendukung petani dan UMKM lokal, Frans Go menunjukkan bagaimana tokoh diaspora dapat berkontribusi langsung bagi daerah asal.

“Ini menjadi momen sangat berharga. Kehadiran Pak Frans tidak hanya memberikan dukungan moral, tapi juga membuka peluang menjangkau konsumen yang lebih luas,” ujar Yaya.

Perhatian terhadap UMKM NTT juga datang dari pemerintah daerah. Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan bahwa peningkatan kapasitas dan kualitas produk lokal menjadi prioritas strategis pemerintah provinsi.

Di acara Kupang Exotic Festival 2025 pada Kamis (26/6/2025), Gubernur Melki menyampaikan peluang produk desa untuk menembus pasar nasional, bahkan internasional, terbuka lebar melalui strategi hilirisasi atau pengolahan bahan mentah menjadi produk bernilai tambah.

“Jika sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan digarap dengan hilirisasi yang baik, produk NTT akan memiliki nilai jual tinggi. Kupang Exotic Festival adalah salah satu cara kita memperlihatkan potensi ini,” katanya.

“Ini bukan hanya inovasi biasa, tetapi kontribusi nyata lembaga keagamaan dalam membangun kemandirian ekonomi umat di NTT,” tegasnya.

Program tersebut sejalan dengan kebijakan One Village One Product (OVOP) dan gerakan “Beli NTT.”

Pemerintah provinsi juga mendorong percepatan sertifikasi halal agar produk lokal semakin kuat di pasar nasional dan global.

Untuk mendekatkan UMKM dengan masyarakat, pemerintah daerah menghadirkan UMKM Night di Kota Kupang, yaitu festival malam akhir pekan yang memamerkan ratusan produk lokal unggulan.

“UMKM Night adalah momentum bagi pelaku usaha menunjukkan kualitas produknya. Masyarakat dapat melihat langsung potensi lokal dan mendorong perputaran ekonomi,” kata Gubernur Melki.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved