Jaga Prinsip Lingkungan dan Sosial, Astra Agro Tegaskan Komitmen Kebijakan Keberlanjutan
Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan usahanya
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan usahanya, yang tercermin dari laporan keuangan dan laporan berkelanjutan.
Vice President Investor Relations and Public Affairs, AALI, Fenny Sofyan menjelaskan, laporan keberlanjutan perseroan disusun dengan mengacu pada aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta mengikuti standar yang diakui secara global yakni Standar GRI (Global Reporting Initiative).
GRI merupakan sebuah organisasi internasional independen yang mengembangkan standar pelaporan keberlanjutan yang menjadi acuan dunia usaha secara global.
Baca juga: Toyota Motor Asia Akuisisi 40 Persen Saham Astra di OLX Senilai Rp 2 Triliun
“Laporan ini menerapkan prinsip-prinsip pelaporan GRI, seperti akurasi, keseimbangan, kejelasan, keterbandingan, kelengkapan, konteks keberlanjutan, ketepatan waktu, dan verifikasi,” kata Fenny dikutip Jumat (20/6/2025).
Merujuk pada laporan keberlanjutannya, Astra Agro telah meluncurkan kebijakan keberlanjutan yang menekankan pada komitmen tidak melakukan deforestasi, melakukan konservasi lahan gambut dan menghormati hak asasi manusia (HAM), yang kemudian diejawantahkan lebih terperinci dalam inisiatif Astra Agro Sustainability Aspirations 2030 yang diterbitkan pada tahun 2022.
Dalam laporan tahunannya, AALI mencatat pendapatan sebesar Rp 21,82 triliun pada 2024, naik 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Astra Agro Lestari Tebar Dividen Rp184 per Saham, Angkat Presiden Direktur Baru
Sementara itu, laba bersih meningkat 9 persen menjadi Rp1,15 triliun. Capaian ini dibarengi dengan pelaksanaan strategi efisiensi dan inovasi produksi yang tetap memerhatikan prinsip lingkungan dan sosial.
Analis pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana menyatakan, AALI dapat menjadi pilihan investor karena selalu bisa menjaga performa bisnis dan akuntabilitas keuangan di tengah dinamika industri kelapa sawit.
"Saat ini setiap perusahaan publik diminta mampu mengikuti prinsip-prinsip keberlanjutan. Menurut saya AALI telah menjalankan komitmen dan membuktikannya dengan penerbitan laporan keberlanjutan setiap tahun dan kuartalan persis seperti laporan keuangan," katanya.
Adapun perilisan laporan keberlanjutan, lanjutnya, membuat kinerja ESG Astra Agro semakin terukur serta diakui berbagai institusi nasional dan internasional.
Hendra menyatakan komitmen keberlanjutan dan performa keuangan yang jelas membuat AALI tergolong emiten dengan kategori sehat dan hijau sehingga layak dipertimbangkan oleh OJK maupun investor sebagai pilihan green investment.
"Sustainability Report menjadi salah satu poin yang baik dari perseroan telah memberikan kepercayaan dari investor," tegasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Guru Besar Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Sri Wartini menyatakan laporan keberlanjutan sebuah perusahaan publik dapat menjadi acuan untuk khalayak untuk mengukur komitmen emiten dalam menegakkan prinsip keberlanjutan.
Sementara itu, bagi para investor, laporan tahunan dan keberlanjutan bisa menjadi acuan apakah perusahaan tersebut melakukan greenwashing atau tidak.
“Perusahaan yang sudah terbuka berarti mengedepankan transparansi, yang juga menjadi acuan publik dalam melakukan investasi,” tegasnya.
DBS Foundation Dukung Perempuan, Petani, dan Generasi Muda untuk Masa Depan Lebih Inklusif |
![]() |
---|
Mengintip Ruang Kerja Anggota DPR yang Diduga Menggunakan Uang CSR untuk Bangun Showroom & Restoran |
![]() |
---|
OJK: Nilai Tabungan Pelajar Indonesia Rp 32 Triliun |
![]() |
---|
Hadapi Tantangan Global, Industri Nasional Dituntut Jalankan Prinsip Keberlanjutan |
![]() |
---|
Komitmen Hijau PT Nusa Halmahera Minerals di Tambang Emas Gosowong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.