Dekarbonisasi Industri Harus Dilakukan secara Kolaborasi Demi Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Pengembangan pedoman transisi energi yang dilakukan memberikan referensi praktis yang dapat membantu sektor industri dalam proses pengadopsiannya.
Penulis:
willy Widianto
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agenda dekarbonisasi industri dinilai penting untuk memenuhi target iklim dan membuka peluang lapangan kerja hijau di pasar global. Hal ini sejalan dengan target Pemerintah Indonesia dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (“GRK”) sebesar 31,89 persen melalui Enhanced National Determined Contributions (ENDC).
Dalam lima tahun terakhir, Climate Solutions Partnership (CSP) telah mengadakan serangkaian sesi penguatan kapasitas dan bantuan teknis bagi perusahaan industri terkait berbagai cara untuk mengurangi emisi di dalam sistem operasional mereka. Selain itu, mereka juga bekerjasama dengan sebuah perusahaan apparel, program ini juga melakukan uji coba
efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan di sektor industri.
Lebih lanjut, program ini juga mengembangkan pedoman transisi menuju energi terbarukan, rekomendasi kebijakan untuk pengurangan emisi, serta penguatan kapasitas bagi bank nasional untuk memberikan solusi pembiayaan rendah karbon.
Pengembangan pedoman transisi energi yang dilakukan memberikan referensi praktis yang dapat membantu sektor industri dalam proses pengadopsiannya. Pedoman ini kemudian diperkuat dengan rekomendasi kebijakan untuk memastikan bahwa panduan teknis dapat diterapkan melalui dorongan regulasi yang sesuai sehingga implementasinya berjalan baik dan terukur.
“Salah satu pelajaran terbesar dari CSP adalah bahwa transisi tidak bisa didorong dengan satu pendekatan yang seragam. Setiap sektor, bahkan setiap perusahaan, memiliki konteks dan tantangan yang berbeda, dan disitulah pentingnya solusi yang adaptif dan berbasis data. Melalui pendekatan kolaboratif, kami melihat bagaimana perusahaan bisa mulai bergerak, bahkan dari titik awal yang sangat beragam, menuju arah dekarbonisasi yang lebih terstruktur dan berkelanjutan,” ujar Managing Director WRI Indonesia, Arief Wijaya, Kamis (12/6/2025).
WRI Indonesia merupakan organisasi penelitian independen yang bekerja sama dengan pemerintah, bisnis, lembaga multilateral, dan kelompok masyarakat sipil untuk mengembangkan solusi praktis yang meningkatkan kehidupan masyarakat dan memastikan alam dapat berkembang di Indonesia.
Baca juga: KTT Belt and Road Hasilkan Rencana Jalur Sutra Udara dan Pembangunan Berkelanjutan
Sementara itu, CEO WWF Indonesia, Aditya Bayunanda menekankan pentingnya keanekaragaman hayati dalam transisi energi.
“Tanpa ekosistem yang terjaga pencapaian target net zero sulit dicapai. Oleh karena itu, kami mendukung penerapan perlindungan keanekaragaman hayati, baik dalam pembangunan energi terbarukan maupun upaya-upaya dekarbonisasi lain. Contohnya, pengembangan panduan konversi biomassa yang kami kembangkan tujuannya agar penggunaannya selain mengurangi emisi GRK, tetapi juga tetap menjaga ekosistem secara luas,” ujarnya.
Program CSP mencerminkan ambisi HSBC untuk mendukung inisiatif transisi energi tahap awal yang berpotensi tinggi namun belum menarik secara komersial melalui inisiatif filantropi perusahaan.
“Kami bangga mendukung Climate Solutions Partnership sebagai bagian dari komitmen kami dalam mendorong inovasi dan pembiayaan yang mempercepat adopsi energi terbarukan di sektor industri. Inisiatif ini dapat berkontribusi dalam upaya Indonesia menuju target net zero. Meskipun masih banyak
upaya yang perlu dilakukan kedepannya, langkah ini menunjukkan bahwa keberhasilan dapat dicapai jika seluruh pemangku kepentingan memiliki tujuan yang sama,” ujar President Director HSBC Indonesia, Francois de Maricourt.
Kolaborasi ini telah membantu dalam mengembangkan fondasi bagi dekarbonisasi industri di Indonesia, melalui pemberian skema praktis dan panduan teknis yang dapat mendukung penguatan sistem secara lebih luas serta pengembangan insentif untuk membantu pencapaian target net zero Indonesia pada tahun 2050.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
lapangan kerja hijau
Gas Rumah Kaca
emisi
Gas Karbon
dekarbonisasi industri
transisi energi
SDG13-Penanganan Perubahan Iklim
Tanda-tanda Industri Konstruksi Indonesia Bertransformasi ke Teknologi Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
PLTS Baseload Pertama di Filipina Resmi Beroperasi, Perkuat Portofolio Pertamina NRE |
![]() |
---|
Sektor Manufaktur Tumbuh Baik di 2011-2023, Tapi Emisi Karbon Ikut Naik |
![]() |
---|
BTN Resmi Gabung Partnership for Carbon Accounting Financials |
![]() |
---|
Kurangi Emisi Karbon, Pertamina Percepat Transisi Energi di Sektor Transportasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.