Tanda-tanda Industri Konstruksi Indonesia Bertransformasi ke Teknologi Ramah Lingkungan
Transformasi ini ditandai dengan hadirnya mesin konstruksi berbasis baterai lithium dan kecerdasan buatan
Penulis:
Glery Lazuardi
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Tanda-tanda Industri Konstruksi Indonesia Bertransformasi ke Teknologi Ramah Lingkungan
Glery Lazuardi/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Industri konstruksi Indonesia mulai beralih ke teknologi ramah lingkungan sebagai respons terhadap tuntutan efisiensi energi, pengurangan emisi, dan keberlanjutan pembangunan.
Transformasi ini ditandai dengan hadirnya mesin konstruksi berbasis baterai lithium dan kecerdasan buatan (AI) yang semakin banyak digunakan dalam proyek-proyek nasional.
Baca juga: Semester I 2025, Emiten Jasa Pertambangan dan Konstruksi PPRE Kantongi Kontrak Baru Rp3,2 Triliun
Praktisi industri konstruksi, Aaron Yan, President of Zoomlion Indonesia, menjelaskan, hal ini mencerminkan komitmen pelaku industri untuk membangun masa depan yang lebih hijau dan cerdas.
“Teknologi inovatif untuk menjawab tantangan iklim, kebutuhan energi, dan produktivitas di Indonesia,” kata Aaron Yan, pada Jumat (19/9/2025).
Dia menjelaskan, industri konstruksi Indonesia bertransformasi ke teknologi ramah lingkungan karena dorongan global dan nasional untuk menciptakan pembangunan yang lebih berkelanjutan, efisien, dan adaptif terhadap tantangan iklim serta kebutuhan energi masa depan.
Menurutnya, hal ini penting, karena pemerintah Indonesia dan komunitas internasional semakin mendorong penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan, termasuk dalam sektor konstruksi dan pertambangan.
Sektor konstruksi adalah penyumbang signifikan emisi karbon.
"Transformasi ini menjadi langkah strategis untuk menekan dampak lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem," katanya.
Perkembangan teknologi membuat solusi seperti excavator listrik, truk tambang hybrid, dan sistem otomatisasi berbasis AI semakin mudah diakses dan diimplementasikan oleh pelaku industri.
Menurut Aaron Yan, Indonesia adalah pasar kunci dalam strategi global.
“Melalui kombinasi inovasi berteknologi tinggi dan pendekatan lokalisasi yang kuat, kami ingin tumbuh bersama industri nasional dan membuka peluang baru di sektor konstruksi serta pertambangan,” tambahnya.
Untuk diketahui, pada hari pertama Pameran Mesin Konstruksi Internasional Indonesia dan Mining and Construction Indonesia 2025, pihaknya menandatangani sejumlah kontrak kerja sama dengan nilai total lebih dari 2 miliar RMB atau sekitar Rp 4,5 triliun.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Pengembangan Hutan Tanaman Industri Diharapkan Buka Lapangan Kerja hingga Sumber Energi Terbarukan |
![]() |
---|
Sektor Manufaktur Tumbuh Baik di 2011-2023, Tapi Emisi Karbon Ikut Naik |
![]() |
---|
Menperin Ingatkan Sektor Manufaktur Segera Bertransformasi Menuju Industri Hijau |
![]() |
---|
Industri Hospitality Menggeliat Pasca Covid, Radisson Incar 20 Hotel Baru di Indonesia |
![]() |
---|
Komunitas Kripto Dorong Inovasi Sosial Demi Keberlanjutan Industri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.