Senin, 29 September 2025

Tanda-tanda Industri Konstruksi Indonesia Bertransformasi ke Teknologi Ramah Lingkungan

Transformasi ini ditandai dengan hadirnya mesin konstruksi berbasis baterai lithium dan kecerdasan buatan

HandOut/IST
ERA BARU - Industri konstruksi Indonesia memasuki era baru: ramah lingkungan, cerdas, dan berkelanjutan. Dari excavator listrik hingga AI, inilah wajah masa depan pembangunan nasional. 

Tanda-tanda Industri Konstruksi Indonesia Bertransformasi ke Teknologi Ramah Lingkungan
 
 
Glery Lazuardi/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Industri konstruksi Indonesia mulai beralih ke teknologi ramah lingkungan sebagai respons terhadap tuntutan efisiensi energi, pengurangan emisi, dan keberlanjutan pembangunan. 

Transformasi ini ditandai dengan hadirnya mesin konstruksi berbasis baterai lithium dan kecerdasan buatan (AI) yang semakin banyak digunakan dalam proyek-proyek nasional.

Baca juga: Semester I 2025, Emiten Jasa Pertambangan dan Konstruksi PPRE Kantongi Kontrak Baru Rp3,2 Triliun

Praktisi industri konstruksi, Aaron Yan, President of Zoomlion Indonesia, menjelaskan, hal ini mencerminkan komitmen pelaku industri untuk membangun masa depan yang lebih hijau dan cerdas.

“Teknologi inovatif untuk menjawab tantangan iklim, kebutuhan energi, dan produktivitas di Indonesia,” kata Aaron Yan, pada Jumat (19/9/2025). 

Dia menjelaskan, industri konstruksi Indonesia bertransformasi ke teknologi ramah lingkungan karena dorongan global dan nasional untuk menciptakan pembangunan yang lebih berkelanjutan, efisien, dan adaptif terhadap tantangan iklim serta kebutuhan energi masa depan. 

Menurutnya, hal ini penting, karena pemerintah Indonesia dan komunitas internasional semakin mendorong penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan, termasuk dalam sektor konstruksi dan pertambangan. 

Sektor konstruksi adalah penyumbang signifikan emisi karbon.

"Transformasi ini menjadi langkah strategis untuk menekan dampak lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem," katanya. 

Perkembangan teknologi membuat solusi seperti excavator listrik, truk tambang hybrid, dan sistem otomatisasi berbasis AI semakin mudah diakses dan diimplementasikan oleh pelaku industri.

Menurut Aaron Yan, Indonesia adalah pasar kunci dalam strategi global. 

“Melalui kombinasi inovasi berteknologi tinggi dan pendekatan lokalisasi yang kuat, kami ingin tumbuh bersama industri nasional dan membuka peluang baru di sektor konstruksi serta pertambangan,” tambahnya.

Untuk diketahui, pada hari pertama Pameran Mesin Konstruksi Internasional Indonesia dan Mining and Construction Indonesia 2025, pihaknya menandatangani sejumlah kontrak kerja sama dengan nilai total lebih dari 2 miliar RMB atau sekitar Rp 4,5 triliun.

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan