Senin, 29 September 2025

Tambang Nikel di Raja Ampat

Buntut Polemik Tambang Nikel Raja Ampat, DPR Minta Pemerintah Tak Ugal-ugalan Terbitkan Izin Tambang

Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam meminta pemerintah tak ugal-ugalan dalam memberikan izin usaha pertambangan (IUP), terutama di wilayah Raja Ampat.

TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
LOKASI TAMBANG NIKEL - Alat berat terparkir di area tambang PT. Gag Nikel di Pulau Gag, Distrik Waigeo Barat, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Minggu (8/6/2025). Operasional perusahaan disetop sementara oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyusul masifnya kabar soal kerusakan lingkungan imbas pertambangan nikel. Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam meminta pemerintah mengevaluasi sistem  Izin Usaha Pertambangan (IUP), buntut polemik tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya yang kini ramai jadi sorotan publik. 

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, izin tambang PT Gag Nikel tidak dicabut karena itu merupakan bagian dari aset negara.

Selain itu, operasional pertambangan yang dilakukan anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) itu, dinilai sudah sesuai prosedur.

Bahkan, menurut Bahlil, kegiatan tambang yang dilakukan PT Gag Nikel ini telah memenuhi syarat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Hasil evaluasi dari Kementerian ESDM tentang PT Gag Nikel juga dinilai sangat baik.

Baca juga: Izin Tambang 4 Perusahaan Dicabut, Pemerintah Dinilai Ambil Langkah Strategis Lindungi Raja Ampat

"Untuk PT GAG karena itu adalah dia melakukan sebuah penambangan yang menurut dari hasil evaluasi tim kami itu baik sekali," ungkap Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).

"Dan tadi kan sudah lihat foto-fotonya waktu saya meninjau itu, alhamdulillah sesuai dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), sehingga karena itu juga adalah bagian dari aset negara," kata Bahlil, 

Kendati demikian, Bahlil mengatakan pemerintah akan terus mengawasi operasional tambang PT GAG.

"Selama kita awasi betul arahan Bapak Presiden, kita harus awasi betul lingkungannya" kata Bahlil.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rifqah/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz)

Baca berita lainnya terkait Tambang Nikel di Raja Ampat.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan