Selain untuk Trading, Aset Kripto Juga Bisa Jadi Pilihan Investasi Jangka Panjang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aset kripto bisa menjadi instrumen investasi jangka panjang selain untuk trading atau meraih keuntungan dalam jangka pendek. Hal itu membuat minat investor menabung aset kripto menunjukkan tendensi meningkat.

Mengutip data riset Crypto Survey 2025 yang dilakukan Strategy dan jaringan PricewaterhouseCoopers (PwC) terhadap 2.500 responden di Amerika Serikat, Jerman, Turki, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, sebanyak 31 persen atau 1 dari 3 investor ritel memilih strategi menabung aset kripto.

Iskandar Mohammad, Head of Product Marketing Pintu, menjelaskan sebanyak 50 persen investor lainnya memilih metode buy & hold dan 37 persen investor lainnya aktif melakukan daily trading.

“Data tersebut memperkuat fenomena bahwa aset kripto kini tidak hanya menjadi sarana spekulasi atau perdagangan jangka pendek, tetapi juga mulai dilihat sebagai instrumen penyimpan nilai jangka panjang,” ujar Iskandar dikutip Senin (29/9/2025).
 
Melihat tren ini, Pintu terus memperluas fitur yang mendukung kebiasaan menabung aset kripto melalui program yang memungkinkan pengguna menempatkan aset kripto dan memperoleh bunga yang terakumulasi setiap jam.

"Pengguna juga bisa menarik hasilnya setiap 12 jam, memberikan fleksibilitas baik bagi investor pemula maupun berpengalaman," katanya.

Sejak diluncurkan pada Juli hingga Agustus 2025, jumlah pengguna Pintu Earn melonjak 45 persen, dengan kenaikan total deposit 2.564 persen.

Ia menambahkan, menabung kripto dapat menjadi strategi menarik asalkan dilakukan dengan riset dan perencanaan yang matang. Namun Iskandar juga mengingatkan pentingnya edukasi sebelum berinvestasi.

Baca juga: Pasar Aset Kripto Pekan Kemarin Terkoreksi, Ini yang Perlu Dilakukan Investor

“Kami terus mengingatkan pengguna untuk melakukan riset mandiri, tidak terjebak fear of missing out (FOMO), dan memastikan dana yang diinvestasikan adalah dana khusus, bukan dana kebutuhan sehari-hari,” kata dia.