Selasa, 7 Oktober 2025

Pemerintah Batasi Gratis Ongkir di E-Commerce, Mau Selamatkan Siapa? Ekonom Ungkap Kejanggalan

Permen Nomor 8 Tahun 2025 diterbitkan sebagai strategi nasional untuk membangun sistem logistik secara lebih merata, adil, dan efisien di Indonesia.

|
Shutterstock
LAYANAN GRATIS ONGKIR - Layanan gratis ongkos kirim (ongkir) di e-commerce dibatasi oleh pemerintah, yang mana hanya berlaku 3 hari dalam sebulan. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 8 Tahun 2025 Tentang Layanan Pos Komersial. 

"Transaksi perdagangan terjadi dalam platform, serta perusahaan logistik bekerjasama dengan platform secara langsung, dan/atau perusahaan ecommerce menyediakan perusahaan logistik sendiri," tutur Nailul.

Lebih lanjut Ia mengatakan, pola kerja dalam ekonomi digital adalah multi-sided market, di mana terdapat beberapa konsumen yang dilayani, yaitu pembeli, penjual, dan juga terdapat jasa logistik. 

Market place hanya menjadi platform yang mempertemukan antar jenis konsumen. 

"Dalam sistem multi-sided market, dibutuhkan “daya tarik” untuk meningkatkan pengguna, baik penjual, pembeli, ataupun jasa logistik," ucapnya.

"Penjual dan penyedia logistik pihak ketiga tidak akan mau masuk ke platform ketika pembeli sedikit," tambah Nailul.

Begitu juga dengan sebaliknya, Nailul menyampaikan, pembeli juga tidak akan masuk ke platform ketika penjual dan penyedia logistik terbatas.

Dengan pola seperti diuraikan di atas, kata Nailul , hubungan antara platform ecommerce dan perusahaan e-commerce merupakan kerjasama antar dua bisnis yang bertujuan menarik lebih banyak konsumen pembeli dan penjual. 

Ada biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan logistik, termasuk biaya untuk  program gratis ongkir

"Jadi biaya produksi perusahaan logistik di ecommerce berbeda dengan layanan pengiriman biasa seperti yang terdapat di social commerce. Apakah dalam peraturan menteri tersebut sudah memperhitungkan perbedaan pola bisnis perdagangan online itu harus dijawab," katanya.

Berbagi Beban

Nailul menyampaikan, dalam pemberian diskon gratis ongkir, ada pembagian beban kepada platform dan penjual, bukan hanya perusahaan logistik. 

Bahkan di beberapa platform, diskon gratis ongkos kirim ditanggung sepenuhnya oleh platform. 

"Artinya, tidak ada hubungan yang signifikan antara diskon gratis ongkir dengan penyehatan perusahaan logistik. Justru perusahaan logistik diuntungkan karena pembeli tambah besar dan penjual semakin banyak," ujar Nailul.

"Salah satu perusahaan logistik bahkan mendapatkan status unicorn seiring dengan meningkatnya transaksi perdagangan online," sambungnya.

Cegah Perang Harga

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved