Minggu, 5 Oktober 2025

Jembatan Asa dari Toko Chazzy, Agen BRILink Penyambung Ekonomi Petani Desa

Toko Chazzy Putri bermanfaat kepada warga, tak hanya perihal transaksi keuangan sebagai Agen BRILink tapi juga menjembatani ekonomi petani

Tribunnews.com/Chrysnha
TOKO CHAZZY - Toko Chazzy dengan agen BRILink atas nama Putri Setyaningsih di Magersaren, Gatak, Delanggu, Klaten. Toko Chazzy Putri bermanfaat kepada warga, tak hanya perihal transaksi keuangan sebagai Agen BRILink tapi juga menjembatani ekonomi petani 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sebuah toko mungil berdiri tenang di tengah perkampungan di Magersaren, Gatak, Delanggu, Kabupaten Klaten.

Dari luar, tak ada yang istimewa, hanya etalase kaca sepanjang tiga meter dan lebar satu setengah meter, menampilkan deretan kartu perdana, sembako, dan papan kecil bertuliskan “Agen Resmi BRILink”.

Namun di balik kesederhanaannya, toko itu adalah nadi ekonomi warga sekitar.

Ia menjadi tempat lalu-lalang petani, pedagang sayur, hingga ibu rumah tangga yang mencari kemudahan dalam urusan keuangan.

Di sanalah Dwi Putri Setyaningsih mengabdikan diri sebagai Agen BRILink, menyambungkan mimpi dan kebutuhan warga lewat layanan perbankan yang mudah dijangkau.

Tak hanya soal transaksi, keberadaan Putri di tengah warga menjelma seperti jembatan harapan.

Ia hadir bagi para petani yang kesulitan modal untuk musim tanam berikutnya.

Perannya juga menjadi jalan keluar bagi pedagang kecil yang membutuhkan dana cepat, tanpa harus terjerat bunga mencekik dari pinjaman liar.

Namun perjalanan itu tak mudah. Pada 2019, saat pertama kali membuka Toko Chazzy, Putri harus melewati enam bulan jatuh bangun..

Jarang ada yang datang, mungkin karena belum ada yang percaya.

Baca juga: Menginspirasi Lewat Aksi Sosial: Agus Sudibyo dan Peran Agen BRILink Bangun Toilet Desa

Masyarakat masih asing dengan istilah Agen BRILink, apalagi menggunakan jasanya.

Namun Putri tak menyerah. Ia terus menata barang dagangan, terus membuka pintu setiap hari, meski kadang hanya angin yang datang menyapa.

Buah kesabaran itu mulai terasa setelah setengah tahun waktu berlalu.

Warga perlahan berdatangan, mencoba setor tunai, tarik uang, atau sekadar menanyakan informasi soal pinjaman.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved