Belanja Cashless ala Digitalisasi, Kisah Inspiratif UMKM Lintang Kejora
UMKM Lintang Kejora satu dari sekian UMKM di Solo yang menerapkan digitalisasi perbankan melalui transaksi QRIS dan operasi BRIMo
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Febri Prasetyo
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pada pagi yang cerah di Solo, Putri, seorang perempuan berusia 30 tahun asal Magetan, memutuskan untuk menyelesaikan liburan singkatnya dengan berkunjung ke salah satu toko oleh-oleh yang terkenal di kota ini.
Setelah beberapa hari menikmati pesona Solo, ia menyadari ada satu hal yang masih kurang, oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
Setelah mendapat rekomendasi dari seorang teman, Putri melangkah ke sebuah toko kecil bernama Lintang Kejora, yang terletak di kampung yang tenang, tidak jauh dari pusat kota.
Toko ini terkenal dengan berbagai produk berbahan kain jumputan khas Solo yang dibuat menjadi tas, dompet, hingga aksesoris lainnya.
Setiba di sana, Putri langsung disambut oleh warna-warna cerah dari berbagai produk yang dipajang di teras.
Tas-tas beraneka model, mulai dari sling bag hingga ransel, semua memikat hati. Salah satu produk langsung menarik perhatian Putri, sebuah sling bag berwarna biru muda dengan aksen goni di bagian sampingnya.
“Wah, ini lucu banget,” gumam Putri sambil menyentuh permukaan kain yang terasa lembut namun kuat di tangannya, pada Sabtu (19/4/2025).
Tas itu tidak hanya menarik, tetapi juga terkesan unik dengan sentuhan tradisional yang berpadu dengan desain modern.
Awalnya, Putri hanya berniat melihat-lihat.
Namun, tas itu cukup membuatnya ragu untuk pergi tanpa membelinya. Ia lalu berinteraksi dengan penjaga toko, yang menjelaskan berbagai pilihan produk dan memberikan penawaran.
Baca juga: Menenun Mimpi dari Perca, Perjalanan Lintang Kejora ke Pasar Dunia
Proses tawar-menawar berjalan dengan akrab, tidak ada tekanan, hanya percakapan ringan antara pembeli dan penjual.
Setelah harga disepakati, Putri mencoba membayar dengan uang tunai, namun ia menyadari bahwa dompetnya hampir kosong.
Sejenak ia bingung, tetapi penjaga toko dengan ramah menawarkan solusi.
“Mbak bisa bayar pakai QRIS aja,” kata penjaga toko sambil menunjukkan kode QR yang terpasang di meja kasir.
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.