Industri Elektronika Terdampak Efisiensi, SPC Siapkan Produk Terjangkau untuk Dongkrak Pasar
Demand produk elektronika diperkirakan akan semakin turun, apalagi saat ini produk impor masih banjir di pasar domestik.
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pemerintah berupaya melakukan efisiensi anggaran di berbagai kementerian/lembaga senilai lebih dari Rp 300 triliun untuk tahun 2025.
Kementerian Perindustrian memprediksi dari efisiensi tersebut, pembelian alat elektronik ikut dibatasi, sehingga diperkirakan demand atau permintaan industri ini akan turun.
Demand produk elektronika juga diperkirakan akan semakin turun, apalagi saat ini produk impor masih banjir di pasar domestik.
Baca juga: Industri Elektronika dan ATK Terdampak Efisiensi, Kemenperin Berharap Ada Kebijakan Perlindungan
Produsen elektronik dalam negeri PT Supertone dengan brand SPC menyatakan perlu mendukung pemerintah dalam efisiensi anggaran, meski saat ini pasar tengah sulit.
Direktur Utama PT Supertone Raymond Tedjokusumo, menyampaikan meski kondisi pasar kurang bagus, perusahaan memiliki strategi untuk tetap mendapatkan pasar
"Kita harus bantu juga pemerintah, cara bantunya gimana? Kita harus memberikan solusi yang lebih cost efficient juga. Dari sisi harga, dari sisi apapun, kita harus pikirkan. Jadi kita nggak boleh diem, kita harus proaktif untuk memberikan solusi yang tetap bisa memenuhi visi-misinya pemerintahan," tutur Raymond kepada Wartawan usai launching Ruang Kelas Masa Depan di Pabrik SPC, Tangerang, Banten, Selasa (11/3/2025).
Baca juga: IKI Februari 2025 Meningkat, Kemenperin Pantau Kinerja Industri Elektronika
Meski perusahaan berupaya menyediakan produk yang lebih terjangkau, fokus untuk menciptakan produk berkualitas tetap menjadi tujuan utama.
Contohnya saat SmartBoard dinilai terlalu mahal, SPC mulai menyediakan Smart TV dengan biaya lebih terjangkau untuk pasar lebih luas.
"Kita harus bisa menjaga mutu kualitasnya. Misal mungkin SmartBoard terlalu mahal, kita mulai tawarkan yang Smart TV dengan harganya lebih terjangkau sebagai solusinya," jelas Raymond.
Kemenperin Terima 10 Pengaduan Dampak Krisis Gas di Industri |
![]() |
---|
Mulai Rumahkan Karyawan, Kemenperin Pantau Langsung Dampak Krisis Gas HGBT di Industri Keramik |
![]() |
---|
Generasi Muda Punya Peran Penting Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Pengusaha Galvanis Teriak Pasokan Gas ke Industri Dibatasi, Nasib 6.000 Karyawan Terancam |
![]() |
---|
Kemenperin Ungkap Pengetatan Pasokan HGBT Ancam 134.000 Pekerja Industri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.