Senin, 6 Oktober 2025

Industri Mebel Berpeluang Ekspor ke Amerika, Nilainya Ditaksir Tembus 400 Juta Dolar AS

Meski besar kemungkinan pembangunan rumah yang terbakar diasuransikan, kebutuhan perabotan tidak mungkin masuk ke dalam klausal asuransi.

Lita/Tribunnews
IFEX 2025 - Konferensi Pers Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Indonesia memiliki peluang besar ekspor produk mebel ke Amerika Serikat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah kondisi global yang masih dinamis, industri mebel Indonesia memiliki peluang ekspor yang cukup besar ke Amerika Serikat.

Kebakaran lahan dan pemukiman di wilayah Los Angeles pada Januari lalu, diperkirakan akan membuka peluang pasar baru.

Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, memperkirakan potensi ekspor untuk ke Amerika tersebut bisa mencapai 300 juta dolar AS hingga 400 juta dolar AS.

Baca juga: Kemenperin Catat Ekspor Perhiasan di 2024 Mencapai 5,5 Miliar Dolar AS

"Kemarin kebakaran di Amerika itu justru opportunity buat kita, karena rumah rusak, semua butuh mebel. Mungkin nilainya bisa 300 juta dolar atau 400 juta dolar," tutur Abdul Sobur dalam Konferensi Pers Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Permintaan dengan potensi tersebut akan datang dari para  warga AS yang rumahnya terbakar, dimana usai rumah dibangun kembali memerlukan furnitur.

Meski besar kemungkinan pembangunan rumah yang terbakar diasuransikan, kebutuhan perabotan tidak mungkin masuk ke dalam klausal asuransi.

"Potensi-potensi pasar yang nantinya masuk ke Amerika dari orang kebakaran rumah entah berapa ratus dolar mereka akan bangun lagi, tapi masa kosong, masih perlu mebelnya. Apalagi Amerika pasar terbesarnya. Itu opportunity," imbuhnya.

Meski begitu, Indonesia harus bersaing dengan China dan Vietnam untuk mendapatkan pasar tersebut. Apalagi kedua negara tersebut menjadi eksportir produk mebel terbesar di dunia. Lalu pesaing lainnya adalah Italia.

"Kita sadari negara seperti Itali yang jagoan juga mungkin sudah paling depan menyasar. China mungkin sudah menawarkan solusi-solusi," ucap Abdul Sobur.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved