Aspek Keberlanjutan Jadi Standar Baru Dunia Bisnis, Kunci Industri Tetap Kompetitif
Industri dan perusahaan yang bisa memenuhi standar lingkungan cenderung memiliki daya saing lebih tinggi di pasar global.
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Sektor bisnis terutama perusahaan dengan skala korporasi saat ini menghadapi berbagai tekanan agar mengadopsi standar bisnis yang memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan lingkungan.
Tekanan tersebut tidak hanya datang dari regulasi lokal di negara mana perusahaan tersebut beroperasi, tapi juga datang dari internasional.
Hal ini antara lain dipicu oleh meningkatnya kesadaran atas dampak lingkungan di kalangan konsumen dan mitra bisnis dari produk dan jasa yang mereka pakai.
Baca juga: Equatorise Dukung Keberlanjutan ASEAN Melalui Pasar Karbon dan Energi Hijau
Industri dan perusahaan yang bisa memenuhi standar lingkungan cenderung memiliki daya saing lebih tinggi di pasar global.
Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN) Kukuh S Achmad menekankan, kepatuhan (compliance) merupakan hal penting bagi seluruh pelaku usaha.
Namun, yang perlu dicermati juga kelembagaan/mitra seperti laboratorium lingkungan yang ditunjuk pelaku usaha harus sesuai dengan standarisasi yang dibutuhkan.
Karena itu dia mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan bertajuk Strategic Relation Meeting 2025 bertema Compliance is an Investment, di Jakarta, Kamis (25/1/2025).
Dia menilai ajang tersebut bisa menjadi wadah berkumpulnya para mitra baik dari kalangan pelaku industri maupun institusi pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik.
"Laboratorium lingkungan PT Unitest Presisi Indonesia misalnya saat saya berkunjung ke Yogyakarta dikerjakan anak-anak muda, dan sudah diakreditasi KAN sejak Februari 2024."
Baca juga: Kolaborasi untuk Keberlanjutan: Masa Depan Kopi dan Gula Aren Indonesia
Ini artinya, lab tersebut sudah jadi laboratorium pengujian lingkungan yang memenuhi standar akreditasi dengan mengacu pada standar internasional," ujar Kukuh.
Strategic Relation Meeting 2025 bertema Compliance is an Investment dihadiri sejumlah mitra strategis dari unsur pelaku industri dan instansi pemerintah.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman tentang pada pentingnya mematuhi aturan dan regulasi sebagai kewajiban hukum, tetapi juga sebagai langkah strategis yang bisa membawa keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
"Aspek keberlanjutan kini menjadi sebagai salah satu kriteria utama dalam pengambilan keputusan investasi. Ini memperkuat argumen bahwa kepatuhan terhadap regulasi lingkungan bukan hanya kewajiban, tetapi juga peluang strategis untuk dijadikan sebagai aspek investasi," kata Direktur PT Unitest Presisi Indonesia Maulana Arif Rahman Hakim.
"Melalui diskusi ini, peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang pentingnya kepatuhan lingkungan, manfaat jangka panjang yang dapat diperoleh, serta cara mengatasi tantangan dalam penerapannya," katanya.
Selain itu, perspektif dari berbagai pihak yakni pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha, memberikan gambaran komprehensif dan praktis mengenai topik tersebut.
Konsumen Nikel Dunia Mulai Melek Keberlanjutan, Perusahaan Tambang Dinilai Wajib Kantongi Audit IRMA |
![]() |
---|
Temuan Jamur Pemakan Plastik dari Amazon, Harapan Baru bagi Lingkungan |
![]() |
---|
Lewat Green Procurement, Pertamina Ajak Mitra Ikut Terapkan Prinsip Keberlanjutan |
![]() |
---|
Pertamina Investor Day 2025: Pertamina Paparkan Strategi dan Langkah Konkret ESG |
![]() |
---|
Dukung Energi Masa Depan Indonesia, Pertamina Siap Jaring Talenta Berprestasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.