Selasa, 30 September 2025

Lahan Luas di Merauke Dikembangkan untuk Perkebunan Tebu dan Padi, Zulhas: Nggak Nebang Pohon

Pemerintah saat ini mengembangkan lahan pertanian dan perkebunan dalam skala luas di Merauka, Provinsi Papua Selatan.

Istimewa
Sejumlah ekskavator untuk program Lumbung Pangan Nasional tiba di dermaga Wanam, Ilyawab, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Senin (29/7/2024).  

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah saat ini mengembangkan lahan pertanian dan perkebunan dalam skala luas di luar Pulau Jawa.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bilang pengembangan lahan baru tidak mungkin dilakukan di Pulau Jawa karena lahan yang makin terbatas.

"Pulau Jawa sudah tidak mungkin lagi kita perluas. Pulau Jawa yang ada bertahan atau berkurang," kata Zulhas, sapaan akrabnya, ketika memberi sambutan dalam acara Indonesia Marine & Fisheries Business Forum di Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

Zulhas pun mengatakan bahwa pengembangan lahan di Indonesia akan dibentuk menjadi zonasi. Contohnya seperti di Papua.

Di Merauke, Papua Selatan, pemerintah sedang mengembangkan lahan dengan target 600 ribu lebih untuk perkebunan tebu dan hampir 1 juta untuk pertanian padi atau sawah.

"Kita tidak menebang pohon baru karena itu di Merauke memang dulunya sudah (ada lahan, red) dipersiapkan untuk pertanian," ujarnya.

"Jadi sudah datar, rata, tidak ada pepohonan lagi, bahkan ada beberapa tempat yang sudah pernah dibangun sawah yang tidak dikelola dengan baik, itu yang kami optimalisasi," lanjutnya.

Kemudian, selain di Papua, Zulhas mencontohkan di Sulawesi akan dikembangkan komoditas unggulan di pulau tersebut.

Misalnya di Sulawesi ada komoditas sepert cokelat dan cengkeh yang dinilai Zulhas bagus dan bisa dikembangkan.

Sementara itu untuk Pulau Jawa sendiri, pemerintah akan mempertahakan lahan sawah yang ada.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Merauke pada Minggu, 3 November 2024. Ia turut didampingi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Amran menyatakan, Merauke memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan dengan konsep pertanian modern.

Untuk mengejar target swasembada pangan pihaknya menjalankan beberapa program.

Diantaranya, cetak sawah seluas 3 juta hektare dalam waktu 3-4 tahun, pompanisasi, optimasi lahan, rehabilitasi jaringan irigasi tertier, serta dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam hingga panen,” ungkap Amran.

Baca juga: Cetak Sawah 1 Juta Ha di Merauke, Puluhan Ekskavator Kembali Didatangkan

Di 2024, pemerintah telah menyelesaikan tahap pertama program Optimasi Lahan Rawa seluas 40.000 hektare di Kabupaten Merauke. Saat ini 35.000 hektare sudah ditanami, dan 5.000 hektare lainnya dalam proses olah lahan untuk segera ditanami.

“Program ini ditargetkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga mencapai IP 300 dan produktivitas tanaman pangan,” lanjutnya.

Rencana strategis berikutnya adalah melaksanakan program cetak sawah seluas 1 juta hektare secara bertahap di Kabupaten Merauke, dengan dimulainya demplot di Kawasan Sentra Produksi Pangan seluas 20 hektar di Distrik Wanam sebagai model.

Baca juga: APTRI: Perlu 100 Pabrik untuk Kelola 2 Juta Hektare Perkebunan Tebu di Merauke

“Demplot ini berfungsi sebagai sarana percontohan bagi petani di Distrik Wanam agar dapat meningkatkan produktivitas pertaniannya,” sambung Amran.

Amran menegaskan bahwa modernisasi pertanian di Kabupaten Merauke menjadi kunci dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Pertanian skala luas seperti di Merauke membutuhkan alat mesin pertanian seperti traktor, rice transplanter, pompa air, dan combine harvester untuk meningkatkan efisiensi dan hasil panen,” ujarnya.

Sebagai langkah nyata, pemerintah telah memberikan bantuan alsintan Traktor Roda 2 sebanyak 65 unit, Traktor roda 4 sebanyak 113 unit, rice transplanter sebanyak 76 unit, pompa air 638 unit, combine harvester 20 unit, dan Handsprayer 90 unit yang dikela 214 brigade pangan.

"Swasembada pangan tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Papua,” tutup Amran. 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved