Polresta Malang Kota Jadi Motor Swasembada Pangan Lewat Panen Jagung

TRIBUNNEWS.COM - Komitmen Polresta Malang Kota Polda Jatim dalam menggandeng petani lokal demi memperkuat ketahanan pangan nasional kembali dibuktikan lewat panen jagung kering sebanyak 2,5 ton di dua lahan pertanian, Senin (25/08).

Sebelumnya, jajaran Polsek Kedungkandang bersama 45 anggota Gapoktan Tani Rejo telah menanam jagung di dua lokasi berbeda. Lahan pertama, seluas 4.800 meter persegi, menghasilkan panen sebesar 1,3 ton. Sedangkan lahan kedua yang berada di Jl. Mayjend Sungkono (depan GOR Ken Arok Arjowinangun) dengan luas 4.000 meter persegi menghasilkan 1,2 ton jagung.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono SH, SIK, MSi, selaku penanggung jawab program ketahanan pangan dari unsur Polri, menegaskan bahwa hasil panen ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan kepolisian terhadap program pemerintah.

“Ini wujud komitmen kami untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat, sekaligus memastikan hasil panen dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kesejahteraan warga,” ujar Kombes Nanang, Rabu (26/8).

Baca juga: Bhabinkamtibmas Tegal Aiptu Ferdika Nova Beri Terapi Gratis, Warga Rasakan Manfaatnya

Ia menambahkan, bibit jagung yang digunakan adalah jenis Syng’enta dan Afanta, hasil kerja sama Polresta Malang Kota Polda Jatim dengan Dispangtan Kota Malang. “Bibit tersebut ditanam pada 21 Mei 2025 dan menghasilkan panen melimpah, hasil panen selanjutnya akan didistribusikan ke PT Sangpenabur di Kabupaten Malang dan PT Sang Penabur Jl Atletik Tasikmadu Lowokwaru,” jelas Kombes Nanang.

Polresta Malang Kota Polda Jatim juga memastikan pengawasan ketat dalam pendistribusian hasil panen agar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan pihak-pihak yang mencari keuntungan pribadi.

“Mulai penanaman awal, perawatan, pemupukan hingga panen, kami dibantu dan memberdayakan kelompok tani yang rumahnya dekat dengan lokasi lahan penanaman jagung.” pungkas Kombes Nanang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polresta Malang Kota Polda Jatim menjadi motor penggerak program swasembada pangan. Dukungan ini juga diperluas dengan menggandeng kelompok tani serta lingkungan pondok pesantren dalam berbagai kegiatan ketahanan pangan. (*)