Senin, 29 September 2025

Mendagri Tito Karnavian Tegaskan Stabilitas Harga Pangan Jadi Prioritas Utama Pemerintah

Mendagri Tito Karnavian menegaskan stabilitas harga pangan menjadi prioritas utama pemerintah guna mewujudkan swasembada pangan.

Editor: Content Writer
Dok. Puspen Kemendagri
SWASEMBADA PANGAN - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat membuka Gerakan Pangan Murah di Plataran eks-MTQ Tugu Religi, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (26/8/2025). Dalam acara itu, Mendagri Tito Karnavian tekankan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan untuk mewujudkan swasembada pangan. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan. Tujuan ini sejalan dengan keinginan Presiden RI Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan. Selain itu, masyarakat juga menginginkan agar masalah pangan menjadi atensi pemerintah.

Ia menegaskan, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap ketahanan pangan. Bahkan, dalam berbagai kesempatan, Presiden menegaskan bahwa program yang paling utamanya adalah swasembada pangan.

“Bahkan beliau (Presiden) menerjemahkan negara kita, negara yang merdeka, negara yang merdeka dari pangan. Adanya kekuatan pangan yang bisa menghidupi rakyatnya sendiri,” ujar Mendagri Tito Karnavian saat membuka Gerakan Pangan Murah di Plataran eks-MTQ Tugu Religi, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (26/8/2025). 

Mendagri Tito Karnavian menambahkan, komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan terlihat dari meningkatnya produksi beras nasional pada 2024–2025 yang membuat stok di Bulog mencapai lebih dari 4 juta ton. Namun demikian, Mendagri Tito Karnavian mengingatkan agar persoalan stabilitas harga tetap menjadi fokus, mengingat pangan merupakan kebutuhan dasar yang tidak bisa ditunda.

Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Terima Ketua BAZNAS, Soroti Bantuan Palestina dan Program Kesehatan

Karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga inflasi agar tetap terkendali pada kisaran angka 1,5 hingga 3,5 persen. Menurutnya, angka tersebut menjadi titik seimbang yang menguntungkan baik konsumen maupun produsen. 

“Angka ini adalah angka yang menyenangkan konsumen dan menyenangkan produsen,” ujar Mendagri Tito Karnavian. 

Lebih lanjut, Mendagri Tito Karnavian menyoroti dinamika harga beberapa komoditas yang perlu diintervensi, seperti cabai rawit, bawang merah, dan beras. Pemerintah, katanya, telah menugaskan Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyalurkan 1,3 juta ton beras dari stok Bulog hingga Desember 2025.

Mendagri Tito Karnavian juga mendorong pemerintah daerah (Pemda) lebih aktif dalam memantau harga pangan. Ia menyarankan adanya koordinasi intensif melalui forum seperti grup WhatsApp yang diikuti kepala dinas terkait, untuk melaporkan perkembangan harga bahan pokok secara berkala. Kemudian, perlu juga menggelar rapat rutin untuk membahas solusi atas berbagai persoalan pangan yang dihadapi.

“Tapi kalau daerah itu enggak akan terkendali kalau seandainya autopilot. Enggak ada upaya apa-apa. Enggak ada upaya membaca, punya data, dan enggak ada upaya melakukan intervensi. Ya itu autopilot,” tegasnya. 

Baca juga: Mendagri Tito: Keseriusan Kepala Daerah Kunci Utama Penanganan TBC

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan