OCFI Dorong Peran Perempuan Lebih Luas dalam Penanganan Perubahan Iklim
Open Climate Change Financing in Indonesia (OCFI) mendorong partisipasi perempuan lebih luas dalam gerakan transisi energi Indonesia.
“Karena itu, penting untuk melibatkan kelompok gender dan kelompok inklusi sosial lainnya termasuk penyandang disabilitas dalam diskusi seputar perubahan iklim, risiko iklim, dan aksi iklim, untuk memahami kebutuhan, pengalaman, dan perspektif mereka terkait perubahan iklim," ujarnya.
"Dengan mengintegrasikan seluruh kelompok sosial dalam diskusi perubahan iklim dan proses pengambilan keputusan, program dan kegiatan tersebut dapat menjamin keberlanjutan aksi iklim yang mereka jalankan,” tegas Elisabeth.
Aksi iklim yang inklusif dan responsif GESI akan cenderung melibatkan kelompok perempuan dan kelompok rentan lainnya sebagai pemangku kepentingan dan memberdayakan mereka agar dapat berkontribusi dalam berbagai respons perubahan iklim.
Hal ini juga akan berdampak mendalam terhadap pengurangan kemiskinan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Baca juga: Kementerian Keuangan: Uang Pajak Rp 569 Triliun Dibelanjakan untuk Perubahan Iklim
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam kajian ini akan melihat sejauh mana keterlibatan kelompok gender dan kelompok inklusi sosial lainnya terlibat jauh dalam program-program penanganan perubahan iklim baik dari aksi adaptasi maupun mitigasi.
Untuk mengukur sejauh mana penerapan GESI dalam proyek perubahan iklim, terdapat beberapa pedoman yang dapat dijadikan acuan seperti pedoman pengarusutamaan GESI yang diterbitkan oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu untuk pemrakarsa proyek green climate fund yang menggambarkan tujuh tahapan penerapan GESI dalam proyek penanganan perubahan.
“Tahap Persiapan, aspek GESI dipertimbangkan dalam tujuan dan ruang lingkup intervensi, identifikasi dan pelibatan kelompok rentan. Tahap Analisis GESI, mengkaji kebutuhan dan pengalaman perempuan, laki-laki, dan kelompok rentan lainnya untuk desain proyek."
"Kemudian, Tahap Analisis Masalah, menggunakan hasil analisis GESI untuk mengidentifikasi hambatan sosial, ekonomi, atau lingkungan yang terkait dengan tujuan proyek. Terakhir, Penemuan Solusi, menentukan keluaran, hasil dan dampak, serta strategi dan kegiatan proyek dengan perspektif GESI”, jelas Elisabeth.
Baca juga: PLN Dapat Pendanaan Rp9,4 Triliun dari World Bank untuk Transisi Energi
USAID juga menerbitkan pedoman yang sama untuk mengetahui pengarusutamaan GESI dalam menyaring proposal pendanaan perubahan iklim.
Panduan ini mengidentifikasi penerapan GESI melalui empat tahapan, yaitu permulaan proyek, desain proyek, implementasi proyek dan monitoring dan evaluasi.
OCFI telah melakukan kajian penerapan GESI dalam proyek Bio Carbon Fund Plus Initiative for Sustainable Forest Lanscap (Bio-CF ISFL) di Provinsi Jambi.
"Alat ukur yang digunakan untuk mengukur penerapan GESI dalam proyek perubahan iklim di Provinsi Jambi adalah menggunakan pedoman yang diterbitkan oleh USAID, sebab pedoman ini relevan dengan mengidentifikasi penerapan GESI dalam proyek BioCF ISFL yang sedang berjalan saat ini,” kata Elisabeth.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Pengembangan Hutan Tanaman Industri Diharapkan Buka Lapangan Kerja hingga Sumber Energi Terbarukan |
![]() |
---|
Tekan Dampak Perubahan Iklim, Industri Operasikan Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon |
![]() |
---|
Hadiri The Taste of Papua, Fatma Saifullah Yusuf Puji Kelezatan Papeda Khas Papua |
![]() |
---|
Sinopsis Film Perempuan Pembawa Sial, Lengkap dengan Daftar Pemain dan Jadwal Tayang di Jakarta |
![]() |
---|
Komnas HAM: Publik Berhak Tahu Fakta Demo Ricuh Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.