Kamis, 2 Oktober 2025

Pengamat: Aksi Merger dan Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

Aksi merger dan akuisisi di perusahaan asuransi akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat sehingga turut menopang perekonomian RI.

Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
Law Pavilion
Merger-akuisisi bisa menjadi salah satu strategi bisnis perusahaan asuransi untuk mengembangkan kapasitasnya. 

Saat ini saham Mandiri Inhealth masih dimiliki oleh tiga pihak, yakni Bank Mandiri sebanyak 80 persen, PT Kimia Farma Tbk sebanyak 10 persen, dan Indonesia Financial Group (IFG) sebanyak 10 persen. Setelah akuisisi, IFG Life akan memiliki 80 persen saham Mandiri Inhealth dan Bank Mandiri akan memegang 20 persen sisanya.

Wahyudin menilai bahwa akuisisi Mandiri Inhealth secara umum akan menunjang profitabilitas IFG Life, karena kinerja Mandiri Inhealth yang positif beberapa tahun terakhir. Misalnya, pada 2023 Mandiri Inhealth mencatatkan laba Rp 186 miliar dengan risk based capital (RBC) 733 persen.

Menurutnya, tujuan utama akuisisi itu ada pada pengembangan usaha asuransi kesehatan, mengingat bisnis asuransi kesehatan yang dijalankan Mandiri Inhealth cukup menarik. IFG Life pun dapat semakin memantapkan posisinya di industri asuransi.

"Dengan akuisisi itu bagi IFG Life dari segi aset akan bertambah sekitar Rp 3 triliun. Namun, bermanfaat bagi IFG Life yang dapat menjadi leading asuransi kesehatan komersial dan kolaborasi antar-BUMN," ujar Wahyudin.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved