Saat ini saham Mandiri Inhealth masih dimiliki oleh tiga pihak, yakni Bank Mandiri sebanyak 80 persen, PT Kimia Farma Tbk sebanyak 10 persen, dan Indonesia Financial Group (IFG) sebanyak 10 persen. Setelah akuisisi, IFG Life akan memiliki 80 persen saham Mandiri Inhealth dan Bank Mandiri akan memegang 20 persen sisanya.
Wahyudin menilai bahwa akuisisi Mandiri Inhealth secara umum akan menunjang profitabilitas IFG Life, karena kinerja Mandiri Inhealth yang positif beberapa tahun terakhir. Misalnya, pada 2023 Mandiri Inhealth mencatatkan laba Rp 186 miliar dengan risk based capital (RBC) 733 persen.
Menurutnya, tujuan utama akuisisi itu ada pada pengembangan usaha asuransi kesehatan, mengingat bisnis asuransi kesehatan yang dijalankan Mandiri Inhealth cukup menarik. IFG Life pun dapat semakin memantapkan posisinya di industri asuransi.
"Dengan akuisisi itu bagi IFG Life dari segi aset akan bertambah sekitar Rp 3 triliun. Namun, bermanfaat bagi IFG Life yang dapat menjadi leading asuransi kesehatan komersial dan kolaborasi antar-BUMN," ujar Wahyudin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.