Minggu, 5 Oktober 2025

Stok BBM SPBU Swasta

Vivo dan BP Batal Beli BBM dari Pertamina, Bahlil Sebut Urusan Swasta

Pemerintah berperan sebagai penyambung antara Pertamina dan badan usaha swasta penyalur BBM, setelah itu urusan badan usaha.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
PASOKAN BBM SWASTA - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025). Ia mengungkap harga BBM yang diimpor Pertamina untuk pengusaha SPBU swasta harus adil. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan batalnya PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan APR (joint venture BP-AKR) membeli base fuel atau bahan bakar minyak (BBM) murni dari Pertamina merupakan urusan antara swasta dengan swasta.

Menurut Bahlil, pemerintah berperan sebagai penyambung antara Pertamina dan badan usaha swasta penyalur BBM. Sedangkan, proses selanjutnya diserahkan kepada masing-masing pihak.

Bahlil menambahkan, saat ini proses business-to-business (B2B) antara Pertamina dan badan usaha swasta penyalur BBM masih berlangsung.

Baca juga: Alasan Shell hingga BP-AKR Masih Ogah Beli BBM Lewat Pertamina

"B2B-nya lagi dikomunikasikan. Saya kan sudah katakan bahwa B2B-nya itu kolaborasi antara swasta dengan swasta. Ya, masih berjalan ya," ujar Bahlil di Kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Sebelumnya, Wakil Direktur Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar berujar PT Vivo Energy Indonesia batal menyerap BBM base fuel yang diimpor Pertamina.

Terungkap dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR, Direktorat Jenderal Migas, dan perwakilan badan usaha SPBU swasta, Rabu (1/10/2025).

Menurut Achmad, sebelumnya ada dua badan usaha SPBU swasta yang menyatakan minat membeli base fuel Pertamina, yakni Vivo dan BP-AKR.

Kesepakatan awal sempat dicapai pada Jumat (26/8/2025). Namun, setelah dilakukan uji coba terhadap produk, keduanya memutuskan membatalkan kerja sama.

"Sebelum jam 6 sore kemarin, AKR sudah menyatakan tidak lanjut. Lalu, setelah diskusi lebih lanjut, Vivo juga membatalkan pada pukul 19.40 WIB. APR pun akhirnya tidak melanjutkan,” ujar Achmad.

Ia menjelaskan, alasan utama batalnya kesepakatan adalah kandungan etanol dalam base fuel yang diimpor Pertamina. Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap kargo dari MT Sakura, ditemukan kandungan etanol 3,5 persen.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved