Senin, 29 September 2025

Industri Asuransi Hadapi Tantangan Kenaikan Klaim dan Pelemahan Daya Beli

Industri asuransi nasional menghadapi beragam tantangan pelemahan daya beli masyarakat, serta peningkatan rasio klaim oleh nasabah.

Tribunnews/Endrapta
TANTANGAN INDUSTRI ASURANSI - Acara diskusi"IFG Media Brief: Insurance Industry Outlook - Challenges and Opportunities" di Jakarta, Rabu (30/7/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri asuransi nasional menghadapi beragam tantangan memasuki semester II 2025 ini seperti ketidakpastian global yang terus berlanjut, tekanan inflasi, pelemahan daya beli masyarakat, serta peningkatan rasio klaim oleh nasabah.

Bagi industri asuransi umum kondisi itu harus direspons dengan hati-hati dan strategi adaptif.

Sekretaris Perusahaan Indonesia Financial Group (IFG) Denny S. Adji menuturkan, asuransi berfungsi sebagai pelindung risiko yang mendukung keberlanjutan sektor produktif dan perlindungan sosial masyarakat.

IFG merupakan Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi yang juga bagian dari Danantara Indonesia.

“Industri asuransi kini memikul peran strategis sebagai instrumen keuangan yang memberikan perlindung terhadap risiko," kata Denny di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

"Integrasi kebijakan, pengawasan adaptif, dan literasi publik menjadi pondasi ekosistem terintegrasi," jelasnya.

Melihat prospek industri asuransi saat ini, Denny menilai peluang tetap terbuka lebar melalui reformasi kebijakan, digitalisasi layanan, serta komitmen pemangku kepentingan dalam membangun sistem keuangan yang berkelanjutan.

Di tengah tekanan eksternal dan domestik, Denny menilai industri asuransi perlu menata ulang pendekatan bisnis dengan menempatkan tata kelola, inovasi, dan integrasi sebagai fondasi utama.

Industri asuransi dan dana pensiun memegang peranan strategis sebagai investor di pasar keuangan nasional, dengan kepemilikan sekitar 19 persen pada Surat Berharga Negara (SBN).

Mayoritas aset investasi sebesar 63 persen dialokasikan ke obligasi, sedangkan sisanya tersebar pada saham, deposito, dan reksa dana.

Demi membangun persepsi yang lebih konstruktif terhadap industri asuransi nasional, IFG pun menyelenggarakan "IFG Media Brief: Insurance Industry Outlook - Challenges and Opportunities."

Baca juga: Perusahaan Asuransi Makin Boncos Akibat Klaim yang Terus Meningkat

Kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka antara IFG dan media untuk membahas prospek industri dari sudut pandang riset dan kebijakan.

Acara ini juga menghadirkan pemaparan dari para peneliti IFG Progress seperti Ibrahim Kholilul Rohman, Mohammad Alvin Prabowosunu, dan Rosi Melati.

Mereka mengulas topik seputar outlook ekonomi, performa industri asuransi jiwa dan umum, serta tantangan makro yang perlu diantisipasi para pelaku industri.

Baca juga: Biaya Kesehatan di Indonesia Tinggi, Apa Penyebabnya?

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan