Tribunners / Citizen Journalism
Teknologi MOCN Integrasi Merger
MOCN, sebuah teknologi di industri telekomunikasi yang memungkinkan beberapa operator seluler berbagi satu jaringan akses radio.
Ditulis: Moch S Hendrowijono, pengamat telekomunikasi dan transportasi, mantan editor Harian Kompas
TRIBUNNERS - Hingga sebelum 2022 saat Indosat dan Tri memulai merger, proses integrasi di dunia industri telekomunikasi seluler masih sangat sulit. Sementara merger diharapkan memperkaya pemilikan spektrum frekuensi para operatornya terutama dalam menghadapi layanan generasi kelima (5G).
Spektrum frekuensi harus diintegrasikan agar bisa digunakan secara optimal. Sementara itu masing-masing operator anggota merger tetap mengontrol dan menggunakan spektrum frekuensi mereka.
Akibatnya biaya yang digunakan menjadi terlalu mahal dan prosesnya panjang, bisa lebih dari dua tahun, bertele-tele. Indosat bersama mitra teknologi mereka, Ericsson, Nokia dan Huawei, dan mitra penyedia menara, core, transmisi, dan penyedia serat optik, FO – fiber optic, bekerja sama memanfaatkan teknologi MOCN, multi operator core network.
Hasilnya, mereka mampu menyelesaikan integrasi dalam setahun, sepanjang tahun 2022, dengan penghematan biaya yang besar. Teknologi itu sendiri membuat efisien biaya dan meningkatkan kapasitas BTS (base transceiver station – stasiun radio pemancar-penerima).
Baca juga: Merger Indosat Ooredo Hutchison–XL Smart, Kenapa Tidak?
MOCN, sebuah teknologi di industri telekomunikasi yang memungkinkan beberapa operator seluler berbagi satu jaringan akses radio (RAN – radio access network) sambil tetap mempertahankan jaringan inti (core network) masing-masing. Beberapa operator bisa menggunakan infrastruktur yang sama (seperti menara BTS), tetapi tetap memiliki kendali atas jaringan inti mereka sendiri, berbagi sumber daya RAN, seperti antena, menara, dan lokasi.
Di MOCN, meski berbagi, masing-masing operator tetap memiliki inti jaringan (core network) yang terpisah dan independen, dan pengguna dari berbagai operator itu tetap dapat terhubung ke jaringan yang sesuai dengan operator pilihan mereka.
MOCN membantu operator mengurangi biaya operasional dan investasi dengan berbagi infrastruktur fisik. MOCN dapat meningkatkan kapasitas jaringan dan kualitas layanan, juga dapat menjadi solusi mempercepat adopsi 5G, mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur baru.
Pindahkan BTS
Dalam proses integrasi, MOCN dapat memfasilitasi integrasi jaringan antar-operator, seperti yang dilakukan Indosat dengan Tri, menjadi entitas baru Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Beberapa negara mengikuti menerapkan MOCN untuk mengintegrasikan jaringan, seperti Malaysia dan Hong Kong yang juga telah menerapkan MOCN.
MOCN beda dengan MORAN (multi operator radio access network), semua yang ada di RAN (kecuali pembawa radio) dibagi ke semua operator peserta merger. Sementara dalam MOCN operator berbagi RAN tetapi tetap mempertahankan jaringan inti mereka masing-masing.
MORAN menekankan pada berbagi RAN secara fisik, sementara MOCN lebih berfokus pada berbagi RAN secara logis dan mempertahankan inti yang terpisah.
Integrasi juga mengatur kembali keberadaan BTS yang akibat merger saling berhimpitan. Dari 211.864 BTS milik XL Smart, sebanyak 20 persen hingga 30% BTS harus dipindahkan ke lokasi lain. Jumlah ini menjadikan sekitar 53.000 BTS yang harus menempati lahan baru, secara kolokasi dengan operator lain di menara mereka atau menara sewa, atau membangun menara BTS sendiri di tempat yang kosong (green field).
Bagi Indosat, memindahkan BTS dengan cara itu sangat menguntungkan karena lalu jangkauan layanan mereka menjadi lebih luas. Relokasi membuat mereka mampu menjangkau tambahan lebih dari 16.400 desa, sehingga secara mengejutkan menambah jumlah pelanggannya dengan 10 juta, menjadi 100,7 juta. Hanya ketika operator itu melakukan pembersihan, membuang nomor SIM yang tidak aktif, jumlahnya menurun jadi 95,4 juta.
Pembersihan membuat ARPU (average revenue per user – rata-rata pendapatan dari tiap pelanggan, bulanan) Indosat justru meningkat. Dari Rp 34.400 pada tahun 2022 menjadi Rp 39.200 pada triwulan pertama tahun 2025 ini, dan diramalkan menjadi Rp 40.000-an pada akhir tahun.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Telkomsat dan PT Len Industri Jalin Kerja Sama Guna Perkuat Kolaborasi Pertahanan Berbasis Satelit |
![]() |
---|
WAKENI Resmikan Kolaborasi Strategis untuk Sukseskan IFMAC WOODMAC 2025 |
![]() |
---|
Cara Buat Foto AI Bareng Idola Realistis & Bikin Baper, Mode Polaroid Gemini AI + Prompt Gratis |
![]() |
---|
Erick Thohir Sebut Liga 2 Indonesia Satu-satunya di Asia yang Pakai VAR |
![]() |
---|
Legislator PAN Ungkap Alasan Menolak Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.