Indonesia Perlu Waspadai Lima Risiko Ketidakpastian Ekonomi Global
Resesi ekonomi global yang diprediksi terjadi tahun ini diyakini tidak begitu berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan di kisaran 4,5 sampai 5,3 persen tahun 2023 ini, didukung oleh kuatnya kinerja ekspor, pengendalian inflasi dan permintaan domestik," ujar Muhamad Siroth.
Aktivitas sektor pariwisata diperkirakan meningkat.
Ekonom INDEF Dr M Rizal Taufikurahman juga jadi pembicara di seminar yang sama memprediksi resesi ekonomi global akan benar-benar terjadi pada 2023. Bahkan resesi ekonomi global akan berimbas pada banyak negara, tak terkecuali negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
"Saya kira perekonomian gklobal tahun ini memang gelap. Namun gelap dalam konteks bukan gelap gulita, tetapi bagi Indonesia memang berat untuk menghadapi perekonomian sekarang," ujarnya.
Meski begitu, resesi ekonomi global tidak begitu berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Gubernur BI Sebut Indonesia Tak Alami Resesi, Tapi Terancam Resflasi, Apa Itu?
Apalagi, kata dia, Indonesia telah mendapatkan keuntungan dari berbagai penyebab resesi ekonomi global, seperti pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina hingga perang dagang antar negara raksasa, China dan Amerika.
Dr M Rizal Taufikurahman juga menyoroti rendahnya daya saing Indonesia dibandingkan negara lain.
"Seharusnya jika ekspornya naik, rupiah kita menguat. Tapi hal itu tidak terjadi karena daya saing industri kita rendah," ujarnya.
Karena itu dia mengingatkan agar Pemerintah serius menjalankan strategi hilirisasi industri seperti industri pengolahan hasil tambang agar memberi nilai tambah ekonomi.
"Hilirisasi menjadi jawaban agar daya saing industri kita lebih kuat," ujarnya.
Terkait dengan kurs rupiah dia berharap rupiah semkain menguat terhadap dolar AS karena dalam jangka panjang nilai tukar rupiah yang semakin terapresiasi akan semakin bagus buat perekonomian.
"Dulu, di masa krisis ketika Indonesia dipimpin Pak Bj Habibibie, kurs rupiah bisa tembus di Rp 3000 per dolar. Untuk saat sekarang jika kurs rupiah bisa menembus di level Rp 10 ribu atau Rp 11 ribu per dolar, itu sudah cukup bagus," ungkap Rizal.
Direktur IPOL.ID M Solihin mengatakan, resiliensi ekonomi Indonesia dan optimisme serta kewaspadaan tersebut perlu digaungkan agar masyarakat bisa lebih paham dan mampu mengambil langkah-langkah antisipasi.
Menurutnya, pers memiliki peran penting sebagai penguat amplifier kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah, benar-benar bisa membawa perekonomian Indonesia bertahan, dan bangkit dari situasi yang serba tidak pasti saat ini.
Sebelumnya, Kepala Lemhanas Andi Wijayanto dalam sebuah seminar di Jakarta Rabu, 18 Januari 2023 mengatakan, Pemerintah saat ini berupaya mendeteksi semua gejala yang berpotensi menjadi black swan (angsa hitam) yang berdampak buruk bagi perekonomian nasional di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.
INDEF: Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 781,9 Triliun untuk Bayar Bunga Utang di 2026 |
![]() |
---|
Ekonom Pertanyakan Data Pertumbuhan Ekonomi BPS 5,12 Persen, Tidak Ada Momentum Ramadan |
![]() |
---|
INDEF Nilai Tindakan PPATK Blokir Rekening Tidak Aktif Bisa Buat Masyarakat Enggan Menabung |
![]() |
---|
Ekonom INDEF Sebut Tindakan PPATK Blokir Rekening Tidak Aktif Terlalu Ekstrem dan Gegabah |
![]() |
---|
Indef Beberkan Tiga Strategi Hadapi Tarif Trump, Pemerintah Diminta Contoh Vietnam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.