Kemenperin Sebut IKM Alas Kaki Optimistis Bertahan di Tengah Isu Resesi Global
Menghadapi isu resesi global, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan serangkaian program penguatan industri alas kaki.apa saja?
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapi isu resesi global yang akan terjadi pada 2023, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan serangkaian program penguatan industri alas kaki.
Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) telah menyiapkan mitigasi agar industri alas kaki nasional lebih tahan banting, dengan memperkuat rantai pasok dan menggarap potensi industri alas kaki di pasar domestik.
Baca juga: Cara Cek IMEI di Kemenperin, Ikuti Langkah Pengecekannya
Guna semakin memperkuat kinerja di sektor industri alas kaki, Ditjen IKMA melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) terus melakukan kolaborasi dengan mitra bisnis IKM alas kaki.
Selain program kemitraan, BPIPI juga mendorong program pengembangan produk yang di dalamnya terdapat pengembangan teknologi serta program akses pasar promosi pemasaran bagi IKM alas kaki berorientasi ekspor.
"Tahun lalu, BPIPI bermitra dengan APLF ASEAN melalui keikutsertaan dalam acara pameran industri samak kulit yang mendatangkan para pelaku industri alas kaki dari hulu ke hilir, sebagai upaya memperkuat rantai pasok," tutyr Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
BPIPI juga konsisten mendorong para IKM alas kaki untuk lebih peduli terhadap perlindungan Kekayaan Intelektual, memperhatikan nilai kemasan produk dan memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI untuk produk sepatu pengaman dari kulit.
Sepanjang tahun 2022, BPIPI telah mengkampanyekan sadar uji bagi IKM alas kaki untuk mengutamakan kualitas produk bagi kenyamanan konsumen.
BPIPI terus memberikan konsultasi terkait mutu dan pengujian kepada IKM agar produk semakin unggul.
"Saat ini kualitas produk menjadi hal yang penting untuk pemilihan produk oleh konsumen. Produk yang berkualitas tinggi dapat dengan mudah memenangkan persaingan. Dengan kampanye sadar uji diharapkan seluruh IKM dapat menerapkan mutu produk alas kaki sesuai dengan standar," ungkap Reni.
Tak hanya itu, terkait kebijakan nonfiskal lainnnya, Kemenperin memberikan stimulus bagi IKM beroerientasi ekspor dengan kemudahan impor bahan-bahan tertentu untuk produk tujuan ekspor.
Fasilitasi ini termasuk dengan mempermudah pengurusan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) dan Neraca Komoditas bagi IKM.
Baca juga: Tarik-Menarik Zero ODOL, Kemenperin Bilang Picu Inflasi Naik, KNKT Sebut Bahayakan Pelayaran
"Prioritas integrasi perizinan mulai dari pengurusan NIB, termasuk Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) yang dipermudah dan dipercepat khususnya perijinan yang sifatnya lintas sektoral melalui pendampingan industri," sebut Reni.
Menurutnya, sesuai arahan Menperin, BPIPI juga proaktif memfasilitasi pelaku IKM alas kaki berorientasi ekspor untuk membuka dan menggarap peluang pasar ekspor baru ke negara-negara Timur Tengah, Asia Selatan dan Afrika.
Selain itu, adanya kolaborasi antara Kemenperin dengan para pemangku kepentingan lain untuk mendorong IKM agar lebih inovatif dan kompetitif menghadapi resesi.
"Tumbuhnya industri pendukung alas kaki, penguasaan brand lokal di pasar domestik dan bertambahnya IKM yang naik kelas akan menguatkan interaksi di dalam ekosistem. Dengan ekosistem industri alas kaki yang kuat, industri alas kaki nasional akan lebih mandiri dan kuat," jelas Reni.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga triwulan III-2023 menunjukkan adanya potensi besar industri alas kaki dilihat dari nilai penjualan domestiknya yang mencapai Rp 5,07 triliun.
"Industri ini juga terolong padat karya, dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 159.400 orang dari total industri kecil dan mikro di seluruh wilayah IKM alas kaki di Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, kinerja ekspor produk alas kaki nasional pada kuartal III-2022 juga menunjukkan prospek cerah, yaitu sebesar 5,949 miliar dolar AS atau naik dibanding kuartal III-2021 sebesar 4,388 miliar dolar AS.
"Selama periode Januari-September 2022, volume ekspor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki mencapai 337,48 ribu ton, naik 34,28 persen dibandingkan Januari-September 2021 (yoy), dengan neraca perdagangan industri alas kaki surplus sebesar 5,191 miliar dolar AS," imbuhnya.
Pilot Project Dekarbonisasi Petrokimia Gresik dan Kemenperin Jadi Terobosan Baru Industri Hijau |
![]() |
---|
Menperin Agus Gumiwang Dorong Industri Alas Kaki Manfaatkan Skema Kredit Padat Karya |
![]() |
---|
Kemenperin Terima 10 Pengaduan Dampak Krisis Gas di Industri |
![]() |
---|
Mulai Rumahkan Karyawan, Kemenperin Pantau Langsung Dampak Krisis Gas HGBT di Industri Keramik |
![]() |
---|
Generasi Muda Punya Peran Penting Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.