Jumat, 3 Oktober 2025

Holding Pertambangan Melalui IBC Jalin Kolaborasi dengan Citaglobal, Kembangkan Hilirisasi Baterai

Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan komitmen untuk menerapkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

dok. IBC
Pekerja memperlihatkan bahan baku di pabrik baterai kendaraan listrik IBC. 

Kedua, pengembangan solusi terintegrasi BESS. Ketiga, transfer teknologi dan pengetahuan terkait untuk pengembangan pabrik baterai dan BESS. 

MIND ID sendiri sangat mendukung pelaksanaan MoU ini, karena sangat baik bagi kedua pihak, yang memiliki rencana strategis dan fokus untuk mempercepat tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai, serta sebagai bentuk percepatan transisi ke energi terbarukan yang rendah emisi. 

Dany Amrul Ichdan selaku Komisaris Utama IBC yang juga Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID menyambut baik kerjasama ini. “Saya bangga, karena IBC bisa menjalin kerjasama dengan Perusahaan Luar Negeri yang sudah memiliki reputasi baik, artinya produk baterai buatan dalam Negeri ini akan Go Internasional, sekaligus mampu menjawab apa yang ditugaskan Presiden RI, yaitu untuk mengembangkan produk Hilirisasi,” ucap Dany.

Saat ini, pasar global untuk kendaraan listrik terus tumbuh hingga 21,7 persen pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan.

Disamping itu, baterai merupakan salah satu komponen biaya utama untuk kendaraan listrik, yang memiliki porsi mencapai sekitar 35% dari total biaya pada saat ini.

Oleh karena itu, baterai menjadi komponen kunci dalam industri kendaraan listrik, terutama pada bagian kapasitas penyimpanan.

"Meningkatkan kapasitas penyimpanan baterai menjadi hal yang sangat penting untuk pengembangan energi terbarukan, baik di Malaysia maupun di Indonesia. Komisi Energi Malaysia telah berkomitmen untuk mengadopsi teknologi penyimpanan baterai hingga 500 MW. Dengan lokasi strategis Malaysia untuk potensi tenaga surya yang tinggi, Pemerintah sangat proaktif dalam memilih area yang cocok untuk adopsi tenaga surya, terutama untuk Sistem Penyimpanan Energi Baterai, "kata Ketua Eksekutif & Presiden Citaglobal dan pemegang saham utama Tan Sri Dato' Sri (Dr.) Mohamad Norza Zakaria.

"Kami merasa terhormat dan menantikan kolaborasi yang produktif dan bermanfaat dengan IBC. Kolaborasi lintas negara akan memungkinkan kedua belah pihak untuk memanfaatkan keahlian masing-masing dan mempercepat proses peningkatan sumber daya rendah karbon," tambahnya. 

MoU ini sendiri memiliki jangka waktu satu tahun dan berlaku sejak tanggal penandatanganan. Kerjasama ini juga sebagai bentuk percepatan kesiapan IBC sebagai pemain kunci Industri Baterai kendaraan listrik, terutama dari sisi teknologi.

"Kami menyambut Malaysia dan Citaglobal sebagai mitra kami dalam membangun kemampuan kami dan meningkatkan daya saing kami untuk menjadi pemain kunci dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik. Di IBC, misi kami adalah mendukung pertumbuhan kendaraan listrik nasional sehingga kami dapat menjadi basis produksi di ASEAN. Kami berharap dapat bekerja sama dengan berbagai mitra global seperti Citaglobal dalam mencapai tujuan bersama," tambah Presiden Direktur IBC, Toto Nugroho. 

Sebagai informasi, Pada bulan Oktober 2022 lalu, Citaglobal telah menandatangani perjanjian kolaborasi dengan Genetec Technology Bhd untuk kolaborasi multi-sudut berbasis luas dan eksklusif serta pengaturan kerja sama strategis sehubungan dengan pengembangan BESS untuk menyimpan dan mengelola kelebihan daya selama pembangkitan energi terbarukan.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved