Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Menimbang-nimbang Siapa Capres AS yang Lebih Menguntungkan Buat Indonesia: Biden Atau Trump
Hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020 memang sangat ditunggu masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020 memang sangat ditunggu masyarakat dunia, karena siapapun yang terpilih tentunya akan memberikan dampak pula bagi negara lainnya, termasuk Indonesia.
Hingga saat ini belum diketahui siapa yang akan memenangkan Pemilu Amerika Serikat (AS). Mengutip hasil perhitungan sementara Aljazeera hingga pukul 17:20 WIB, Joe Biden mengantongi 238 suara, sedangkan Donald Trump mendapatkan 213 suara.
Meski belum bisa ditentukan siapa yang jadi pemenangnya, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, Indonesia akan mendapatkan lebih banyak dampak positif ke Indonesia bila Biden terpilih menjadi presiden AS.

Menurutnya, jika Biden terpilih menjadi presiden AS, diperkirakan tensi perang dagang akan menurun.
Ini juga didorong karena Biden lebih berpengalaman menjalin hubungan multilateral yang produktif pada era Obama.
"Di sisi lain, kebijakan stimulus ekonomi di partai demokrat akan lebih besar untuk mendorong pemulihan daya beli kelas menengah di AS."
"Biden juga mendorong upah minimum federal naik menjadi US$ 15 per jam. Imbasnya permintaan barang dari Indonesia akan semakin besar jika daya beli di AS meningkat," kata Bhima kepada Kontan, Senin (4/11/2020).

Berbeda dengan Biden, bila pemilu dimenangkan oleh Trump, maka Trump akan menekankan stimulus ekonomi pada pemangkasan pajak bagi orang kaya.
Bhima juga mengatakan, bila Trump yang terpilih kembali maka Trump akan menciptakan banyak ketidakpastian dalam ekonomi global.
Dia berpendapat, dengan terpilihnya Trump maka pemulihan ekonomi global diproyeksi berjalan lambat dan kebijakan proteksionisme bisa berlanjut.
Sementara, dia juga mengatakan, kebijakan proteksionisme yang dilakukan Trump telah banyak merugikan kepentingan Indonesia.

"Buktinya kinerja ekspor sebelum pandemi sudah lesu karena rendahnya permintaan bahan baku ke China dan ekspor langsung ke AS," katanya.
Tak hanya dari sisi prospek perdagangan Indonesia, kemenangan Biden dianggap akan berdampak pada pasar keuangan. Menurut Bhima, Biden akan memberikan angin segar ke arus modal asing jika berhasil memenangkan pemilu ini.
"Investor AS yang selama ini bermain aman dengan beli emas, dolar dan yen Jepang atau safe haven mulai berani masuk ke emerging market," jelas Bhima
Menurutnya, hal ini dibuktikan dengan menguatnya IHSG sebesar 4.72% dalam sebulan terakhir sehingga berada di level 5.159. Sementara, dana asing tercatat mulai mengurangi aksi jual bersihnya