Senin, 6 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Menimbang-nimbang Siapa Capres AS yang Lebih Menguntungkan Buat Indonesia: Biden Atau Trump

Hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020 memang sangat ditunggu masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Editor: Choirul Arifin
TRIBUN/DIAN PRATIWI PANGEMANAN
Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020 memang sangat ditunggu masyarakat dunia, karena siapapun yang terpilih tentunya akan memberikan dampak pula bagi negara lainnya, termasuk Indonesia.

Hingga saat ini belum diketahui siapa yang akan memenangkan Pemilu Amerika Serikat (AS). Mengutip hasil perhitungan sementara Aljazeera hingga pukul 17:20 WIB, Joe Biden mengantongi 238 suara, sedangkan Donald Trump mendapatkan 213 suara.

Meski belum bisa ditentukan siapa yang jadi pemenangnya, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, Indonesia akan mendapatkan lebih banyak dampak positif ke Indonesia bila Biden terpilih menjadi presiden AS.

Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN
Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN (TRIBUN/DIAN PRATIWI PANGEMANAN)

Menurutnya, jika Biden terpilih menjadi presiden AS, diperkirakan tensi perang dagang akan menurun.

Ini juga didorong karena Biden lebih berpengalaman menjalin hubungan multilateral yang produktif pada era Obama.

"Di sisi lain, kebijakan stimulus ekonomi di partai demokrat akan lebih besar untuk mendorong pemulihan daya beli kelas menengah di AS."

"Biden juga mendorong upah minimum federal naik menjadi US$ 15 per jam. Imbasnya permintaan barang dari Indonesia akan semakin besar jika daya beli di AS meningkat," kata Bhima kepada Kontan, Senin (4/11/2020).

Peneliti INDEF Bhima Yudhistira
Peneliti INDEF Bhima Yudhistira (Tribunnews.com / Adiatmaputra Fajar)

Berbeda dengan Biden, bila pemilu dimenangkan oleh Trump, maka Trump akan menekankan stimulus ekonomi pada pemangkasan pajak bagi orang kaya.

Bhima juga mengatakan, bila Trump yang terpilih kembali maka Trump akan menciptakan banyak ketidakpastian dalam ekonomi global.

Dia berpendapat, dengan terpilihnya Trump maka pemulihan ekonomi global diproyeksi berjalan lambat dan kebijakan proteksionisme bisa berlanjut.

Sementara, dia juga mengatakan, kebijakan proteksionisme yang dilakukan Trump telah banyak merugikan kepentingan Indonesia.

Polisi kota New York mengawal aksi unjuk rasa saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung di kota New York, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN
Polisi kota New York mengawal aksi unjuk rasa saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung di kota New York, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN (TRIBUN/DIAN PRATIWI PANGEMANAN)

"Buktinya kinerja ekspor sebelum pandemi sudah lesu karena rendahnya permintaan bahan baku ke China dan ekspor langsung ke AS," katanya.

Tak hanya dari sisi prospek perdagangan Indonesia, kemenangan Biden dianggap akan berdampak pada pasar keuangan. Menurut Bhima, Biden akan memberikan angin segar ke arus modal asing jika berhasil memenangkan pemilu ini.

"Investor AS yang selama ini bermain aman dengan beli emas, dolar dan yen Jepang atau safe haven mulai berani masuk ke emerging market," jelas Bhima

Menurutnya, hal ini dibuktikan dengan menguatnya IHSG sebesar 4.72% dalam sebulan terakhir sehingga berada di level 5.159. Sementara, dana asing tercatat mulai mengurangi aksi jual bersihnya

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved