Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Konflik Palestina Vs Israel

Sepakbola Tak Bisa Lagi Bersembunyi di Balik Netralitas Soal Palestina, Segera Kartu Merah Israel 

Dunia sepak bola akhirnya menyadari bahwa diam bukanlah jawaban yang tepat atas perang genosida yang sedang dilakukan Israel di Gaza.

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar X/@DataFutebol
KARTU MERAH BUAT ISRAEL- Para suporter tim Yunani PAOK membentangkan spanduk dorongan untuk memberikan kartu merah untuk Israel karena genosida yang dilakukannya di Gaza. 

Namun, bahkan saat dua anak Palestina berdiri di podium pada upacara penyerahan medali, UEFA menolak menyebutkan nama penyerang. 

Apa yang tampak seperti belas kasihan dengan cepat dikutuk sebagai sandiwara kosong dalam upaya lain untuk tampak netral sambil menghindari pertanggungjawaban.

Spanyol memimpin jalan
Presiden LaLiga Javier Tebas mengejutkan banyak orang dengan mengumumkan bahwa bendera Palestina diizinkan di dalam stadion. 

Di Bilbao, Athletic Club melangkah lebih jauh: membentangkan spanduk di San Mames, bermitra dengan UNRWA untuk mendukung anak-anak pengungsi, dan mengumumkan pertandingan persahabatan bersejarah antara Palestina dan tim Basque pada bulan November, dengan hasil yang dialokasikan untuk inisiatif kemanusiaan.

Protes ini tidak terbatas pada sepak bola. Pada La Vuelta a Espana tahun ini, partisipasi tim Israel–Premier Tech disambut dengan seruan boikot yang meluas di sepanjang rute. 

Para penggemar di seluruh Spanyol telah menunjukkan bahwa olahraga tidak dapat tetap acuh tak acuh dalam menghadapi penderitaan manusia di Gaza.

Pemerintah Spanyol bahkan melangkah lebih jauh. Pada 15 September, Perdana Menteri Pedro Sanchez menyerukan agar Israel dilarang dari olahraga internasional, dengan pertanyaan: "Mengapa mengusir Rusia setelah invasi Ukraina dan tidak mengusir Israel setelah invasi Gaza?". 

Ia bahkan membiarkan pertanyaan tentang kehadiran Spanyol sendiri di Piala Dunia 2026 terbuka.

Di tempat lain, Federasi Sepak Bola Norwegia mengumumkan akan menyumbangkan hasil pertandingan melawan Israel ke Palestina, sebuah langkah yang beralih dari simbolisme menjadi dukungan material.

Di Italia, Asosiasi Pelatih Nasional menuntut penangguhan Israel, dengan mengacu pada preseden Rusia. Solidaritas publik telah terlihat: selama aksi mogok nasional bulan ini untuk Palestina, mantan kiper Walter Zenga menyuarakan dukungannya. 

Taruhannya akan meningkat saat Italia menjamu Israel di Udine dalam kualifikasi Piala Dunia, dengan demonstrasi yang diperkirakan terjadi sekitar pertandingan.

 

 

Baca juga: UEFA Bertemu di Marbella Bahas Masalah Israel, Seruan Usir Israel Meningkat

 

 

Ketegangan tidak hanya terbatas pada tim nasional Israel

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved