Menjaga Gerbang Negara: Imigrasi dan Urgensi Kepemimpinan Independen

Sebagai contoh, keberhasilan Silmy Karim dalam memimpin Direktorat Jenderal Imigrasi harus menjadi acuan dalam mencari kandidat yang memiliki latar belakang profesional di luar birokrasi pemerintahan, namun mampu memahami dinamika kebijakan publik dan kebutuhan masyarakat. Selain itu, penguatan kolaborasi lintas instansi, seperti yang ditunjukkan melalui nota kesepahaman antara Kapolri dan Menteri Imipas, harus didukung oleh kepemimpinan yang visioner dan adaptif. 

Sehingga penting mengangkat sosok eksternal yang dapat memahami visi Presiden dan berada dalam lingkaran terdekatnya, karena akan lebih muda memastikan kebijakan keimigrasian selaras dengan prioritas nasional, dan Direktorat Jenderal Imigrasi dapat menjadi garda terdepan dalam menjawab tantangan nasional maupun global.  

Profil Muhammad Sutisna 

Pengamat Politik dan Keamanan | Alumni Universitas Indonesia 

Muhammad Sutisna dikenal sebagai salah satu pengamat politik dan keamanan yang aktif memberikan analisis kritis terhadap kebijakan publik, birokrasi, dan isu-isu strategis nasional.  

Ia kerap tampil dalam berbagai forum diskusi, media nasional, dan seminar kebijakan sebagai narasumber yang tajam dan independen. 

Latar Belakang Pendidikan 

Magister Sains (M.Si) dari Universitas Indonesia, dengan fokus pada Kajian Ketahanan Nasional dan peminatan Kajian Stratejik Intelijen di bawah Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG UI).

Pendidikan ini membekalinya dengan kemampuan analisis multidisiplin dalam bidang intelijen, geopolitik, dan kebijakan strategis. 

Bidang Keahlian

Politik dan kebijakan publik

Intelijen strategis dan ketahanan nasional

Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan

Analisis keamanan dan geopolitik